Dari Bekasi ke Jogja kujemput sehatku–Dewi Septi–OPJ

//Dari Bekasi ke Jogja kujemput sehatku–Dewi Septi–OPJ

Dari Bekasi ke Jogja kujemput sehatku–Dewi Septi–OPJ

Oleh: Dewi  Septi

 

~ Dari Bekasi ke Jogja kujemput sehatku ~

 

Assalamualaikum . Perkenalkan nama saya dewi septi , umur 35th, domisili Bekasi. Saya seorang istri dan ibu dari satu anak perempuan.

Awal mula saya terdiagnosa PJB (Penyakit Jantung Bawaan) dan PH (Pulmonary Hypertension) pada Januari 2017. Tepatnya seminggu setelah melahirkan secara SC, kondisi saya menurun dan akhirnya saya masuk IGD, saat itu saturasi drop. Saya membutuhkan ruangan ICU  dan sementara ruangan ICU di rumah sakit tersebut penuh. Satu hari di IGD sementara suami seharian mencari-cari Rumah Sakit yang ada ruang ICU  yang kerja sama dengan BPJS , tetapi hasilnya semua nihil. Kami sempat bertanya ke 20 Rumah Sakit di bekasi dan sempat juga bertanya ke RS Harapan Kita namun penuh semua ruangan ICU nya .

Akhir nya pada saat malam jam 23.00 saya dirujuk ke salah satu rumah sakit swasta di bekasi. Anggapan keluarga ah ini mungkin hanya 2 harian saja di ICU ( nututi nyowo) kalau kata orang jawa.

Singkat cerita ternyata saya di ICU sekitar 8 harian. Tetapi tidak ada perkembangan sama sekali. Dokter pun tidak menemukan apa penyakit saya. Belum lagi tagihan di RS tersebut semakin membengkak. Setiap pagi suami di sms pihak Rumah Sakit untuk membayar tagihan biaya kamar dan obat-obatan saya. Pernah sekali suami saya kehabisan dana sehingga dampaknya saya sampai jam 10 pagi tidak di obati. Ouhh, nyesek banget kan. Tapi syukur alhamdulillah biaya selama perawatan saya di ICU dipinjamkan oleh pihak perusahaan tempat suami bekerja.

Setelah berunding dengan pihak keluarga, akhirnya saya di bawa ke RSUP dr. Sardjito Jogja. Iya dari Bekasi saya dibawa ke Jogja dengan Ambulance. Dan dalam perjalanan ini pun tidak semulus yang dibayangkan. Ambulance yang saya tumpangi mengalami insiden mogok dijalan hingga seharian.

Alhamdulillah begitu sampai di RS Sardjito saya bertemu dr. Dyah Wulan dan saya dilakukan cateterisasi jantung kanan. Hasilnya didapati saya terdiagnosa PDA PH dengan TVG 98, lalu diberikan resep obat sildenafil 20mgx3 juga dorner dan bisoprolol. Setelah opname di RS Sardjito selama 8 hari Alhamdulillah kondisi saya semakin stabil dan perlahan saturasi mulai membaik. Dan untuk saat sekarang ini saya masih kontrol rutin di RSUD kota Bekasi tetapi untuk evaluasi tahunan tetap kembali ke RSUP Dr Sardjito Jogja.

Demikian cerita singkat saya selama menjadi pasien PH. Alhamdulillah kondisi sampai saat ini stabil semoga teman-teman disini juga selalu stabil. Terimakasih untuk semua teman-teman PHers yang sudah mau mengikuti kisah perjalanan saya selama terdiagnosa PDA PH ini. Tetap semangat harus rutin cek up dan rutin minum obatnya jangan bosan pokok nya..

Salam sehat dan selalu semangat 🙂

By | 2023-02-08T07:18:00+00:00 September 18th, 2021|Our PH Journey|0 Comments

About the Author:

Yayasan
Yayasan Hipertensi Paru Indonesia adalah komunitas pasien, keluarga, dan kalangan medis pemerhati Hipertensi Paru. Silakan klik Daftar Anggota untuk bergabung dalam komuniitas dan klik IndoPHfamily untuk bergabung di forum utama pasien di Facebook
Open chat