Sejarah dan Pendiri Yayasan

/Sejarah dan Pendiri Yayasan
Sejarah dan Pendiri Yayasan 2023-12-07T04:15:34+00:00

Sejarah dan Pendiri Yayasan Hipertensi Paru Indonesia

1st Indo PH Group Meeting

Yayasan Hipertensi Paru Indonesia awalnya berasal dari komunitas pasien hipertensi paru yang hanya berjumlah sekitar delapan orang. Berangkat dari media sosial yakni Facebook, kedelapan pasien ini saling bersapa dan bertukar informasi. Tidak hanya sampai di situ, kemudian berlanjut diadakannya pertemuan langsung secara perdana pada tanggal 23 Maret 2012, tepatnya di Cilandak Town Square, Jakarta.

Hasil pertemuan inilah maka terbentuk sebuah komitmen untuk mengembangkan dan memperkuat komunitas pasien hipertensi paru dengan melakukan beberapa hal, antara lain :

  1. Membuat website hipertensiparu.org
  2. Memperjuangkan salah satu obat hipertensi paru, seperti sildenafil dan jenis obat lainnya agar dapat dibeli dengan harga terjangkau dan ditanggung BPJS
  3. Support bagi pasien dan keluarga
  4. Awareness (penyuluhan) tentang hipertensi paru kepada para professional medis dan masyarakat umum.

 

Penyakit hipertensi paru masih tergolong langka di Indonesia. Namun, faktanya minimal telah ada 25.000 pasien yang ternyata belum terdiagnosa. Penyebabnya adalah tingkat awareness yang masih rendah di masyarakat maupun kalangan medis. Selain itu, biaya pengobatan yang terbilang cukup mahal dan tidak terjangkau juga menjadi kendala utama bagi pasien dan keluarga. Padahal, akibat dari penyakit hipertensi paru ini sangat fatal apabila tidak diobati dengan baik.

Dari berbagai latar belakang tersebut di atas, maka untuk memudahkan kegiatan advokasi dan sebagainya, para pasien memutuskan agar komunitas ini bisa menjadi sebuah yayasan berbadan hukum resmi. Hingga akhirnya didirikanlah Yayasan Hipertensi Paru Indonesia secara sah oleh Kemenkumham pada tanggal 24 Desember 2014.

Berjumlah delapan pasien sebagai anggota pertama YHPI yang juga merupakan pendiri yayasan, antara lain: Dewi Komalasari, Dhian Deliani, Hana Nurliana, Hayuda N. Said, Indriani Ginoto, Rinie Hamidah, Octarina Dwiputranti, dan Sri Dewi Rahayu (caregiver dari Enzo). Selain delapan orang tersebut yang tercatat secara resmi di akta, ada Karin Setyadji dan Mastiur Novelinda Girsang yang juga turut berpartisipasi dan mendukung berdirinya Yayasan Hipertensi Paru Indonesia.

Setelah berhasil menyatukan tujuan dengan terbentuknya sebuah komunitas agar kehidupan pasien hipertensi paru menjadi lebih baik, semoga ke depannya Yayasan Hipertensi Paru Indonesia dapat bermanfaat sebesar-besarnya terutama untuk pasien dan keluarga, serta seluas-luasnya untuk masyarakat umum.

Silakan klik VISI-MISI, Susunan Pengurus dan Program Kerja untuk mengenal kami lebih lanjut..

 

Salam

Tim Yayasan Hipertensi Paru Indonesia (YHPI)

www.hipertensiparu.org

Surat Pengesahan Kemenhukam RI

Pengesahan Yayasan Hipertensi Paru Indonesia

Surat Pengesahan Yayasan Hipertensi Paru Indonesia

 

Open chat