Oleh: Mama Dwi
~ Berusaha Terbaik Untuk Kesembuhan Anak ~
Assalamualaikum wr. wb.
Selamat malam teman-teman. Perkenalkan, nama saya Dwi, bunda dari Angelyn, usia saya 29thn, domisili Blitar. Angelyn adalah anak pertamaku dari dua bersaudara, Angel terlahir di usia kandungan normal dan terlahir dengan BB 2,9 TB 47.
Saat lahir Angelyn langsung menangis seperti bayi normal pada umumnya, masuk di usia 4bulan, BB Angel turun yang awalnya 4,5kg jadi 4,3kg. Usia 5 bulan, BB 4,7kg, petugas posyandu mengatakan bahwa anak saya gizi buruk dan di sarankan ke poli gizi puskesmas, dari puskesmas di arahkan ke DSA RSUD Mardiwaluyo.
Pada 6 April 2018, anak saya cek thorax (dr. Ressy Adi Nugroho ,sp.rad) dan disarankan untuk echo. Tetapi karena belum memiliki BPJS, saya tidak kembali ke RSUD, dan baru kembali ke RSUD setelah memiliki BPJS pemerintah. Tanggal 4 Maret 2020, pemeriksaan echo oleh dr. Vianney Tedjamulya,Sp.JP dan disarankan untuk melanjutkan pengobatan ke PJNHK, lagi-lagi saya belum siap karena saat itu sedang hamil anak kedua yang sudah usia kandungan 7bulan.
Diagnosa saat itu VSD, kemudian tanggal 17 Juni 2022 kontrol lagi dan dilakukan thorax oleh dr. Fitri Purbasari,Sp.rad. Tanggal 13 September 2022 dilakukan echo oleh dr.Rina Yudha N.,Sp.JP hasilnya VSD pm 1,1-1,2cm. Tanggal 19 September oleh dr.Drastis Mahardika, Sp.JP FIHA dirujuk ke PJNHK.
Tanggal 23 September 2022 mulai pemeriksaan di PJNHK, foto thorax, pemeriksaan lengkap lain, dan di echo oleh dr. Olfy Lelya, SpJP hasilnya vsd pm 7-8ml L-R shunt, malalignment, TR mold-moderate dan Suspect PH (Hipertensi Paru). Kemudian disuruh minta jadwal cateterisasi ke Bu Neni, dapat jadwal 6 Juni 2023.
Namun karena tanggal 8 Angelyn demam tinggi tidak turun-turun akhirnya ditunda dan dapat jadwal tanggal 3 Agustusan 2023. Pada 8 Agustus tersebut pH Angelyn ternyata tinggi dan belum bisa dilakukan tindakan selanjutnya,
Hasil dari cateterisasi:
– VSD
– PH
– PDA (kaget saya tiba-tiba ada PDA)
Tanggal 23 Agustus Angelyn harus dilarikan ke UGD/IGD RSAB karena sesak (tanggal 21 Angel sudah ke DSA karena demam tinggi, sama dokter Antony di suruh rongsen dan lab darah, pada hari Selasa saya bawa ke DSA lain untuk baca hasil,dan hasilnya ternyata Angel ada infeksi bakteri di paru, jika hari itu demam tidak turun dan ada batuknya suruh bawa ke IGD RSAB).
Akhirnya dirawat ±5-10hr. Tanggal 24 di pasang NGT atas saran dokter gizi (sejak gagal kateterisasi bulan 6 itu angel keluar masuk DSA dan gizi), setelah itu kontrol ke dokter jantung dan di suruh minta jadwal cateterisasi berikutnya dan dokter jantung menyarankan untuk rutin ke respiologi juga, sambil kontrol ke DSA, gizi, respiologi saya juga ke gigi (giginya rusak banyak dan ternyata dokter gigi menyarankan untuk operasi gigi, sebelum operasi gigi, Angelyn harus konsul ke dr.jantung di RSAB juga.
Tanggal 16 Oktober 2023 dilakukan echo oleh Dr.dr. Ayarif Rohimi Sp.A(K) dan kemarin Angelyn 9 Januari kateterisasi kembali. Sebelum kateterisasi pada 8 Januari echo oleh dr. Yovi Kurniawati, Sp.JP
-Vsd PM 14mhg, PG.17mmhg
-PH
-PDA
Hasil kateterisasi ke 2 Alhamdulillah PH nya udah turun.
Sejak bulan Agustus-Januari Angelyn rutin konsumsi obat : Revatio 10mg 3×1, furosemide 10mg pagi hari, ramipil 1,25 malam hari
Selain ke RS PJNHK Angelyn juga rutin ke RSAB ke :
– DSA
– Gizi
– Respiologi
– Gastro
Jadwal Angel itu selama di Jakarta.
Kalau ke RSAB bisa tiap Minggu atau dua minggu sekali, karena Angelyn suka drop tiba-tiba entah demam tinggi, batuk pilek, muntah lebih dari 5x sehari, diare dan saturasi turun.
Senin=DSA/Jantung
Selasa = Ganti NGT
Rabu= Jantung/Gizi
Kamis= Respiologi
Jum’at= Gizi/Gastro
Selama 8 bulan di Jakarta hampir tiap bulan Angel selalu ronsen dan udah 6x masuk perawatan. Saat ini saya seorang single parent karena sudah bercerai dengan suami. Tetapi, justru setelah bercerai, saya bisa fokus dengan pengobatan Angelyn.
Karena keluarga ayahnya tidak mendukung pengobatan medis untuk Angelin, mereka lebih percaya pengobatan alternatif yang justru membuat kondisi putriku memburuk.
Saya berjuang dibantu keluarga dan berusaha mencari bantuan untuk biaya berobat di Jakarta. Dan selama di sana aku dan putriku tinggal di rumah singgah. Mohon maaf jika cerita pengalaman saya bikin pusing yang baca, ataupun mungkin tidak nyambung. Terima kasih.