Kepatuhan minum obat adalah perilaku untuk mentaati saran-saran atau prosedur dari dokter tentang penggunaan obat, yang sebelumnya didahului oleh proses konsultasi antara pasien dengan dokter. Kepatuhan minum obat ini menjadi penentu utama keberhasilan pengobatan.
Sebaliknya, ketidakpatuhan minum obat merupakan masalah serius yang akan mempengaruhi kondisi pasien. Ketidakpatuhan minum obat diantaranya meliputi penggunaan dosis, cara minum obat, waktu minum obat dan periode minum obat yang tidak sesuai dengan aturan, baik disengaja ataupun tidak disengaja.
Ketidakpatuhan yang disengaja dapat disebabkan karena keterbatasan biaya pengobatan, sikap apatis pasien, dan ketidakpercayaan pasien akan efektivitas obat yang dapat terjadi karena kurangnya pengetahuan. Sedangkan ketidakpatuhan yang tidak disengaja karena pasien lupa minum obat, ketidaktahuan akan petunjuk pengobatan, kesalahan dalam hal pembacaan cara minum obat yang sesuai.
Sumber : Foto karya Microgen dari Getty Images
Dalam kepatuhan minum obat, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan yaitu:
- Tepat waktu
- Tepat cara
- Tepat dosis
Ketidakpatuhan minum obat menyebabkan efektivitas terapi menjadi berkurang sehingga berpotensi memperburuk kondisi pasien, meningkatkan risiko kekambuhan dan komplikasi penyakit, penurunan kualitas hidup, serta peningkatan biaya perawatan. Pada beberapa kasus, ketidakpatuhan minum obat bahkan dapat berdampak fatal, hingga menyebabkan kematian.
Pasien harus berusaha berdamai dengan kondisinya saat ini yang mengharuskannya menjalani terapi. Dengan demikian mereka akan termotivasi untuk sembuh dengan cara menggunakan obat-obatan yang diterimanya secara patuh serta melakukan perubahan gaya hidup untuk mendukung kesembuhan. Faktor psikologis lain seperti ketakutan akan peralatan medis atau takut mengalami ketergantungan obat dapat diatasi dengan pemberian informasi yang cukup dan pendampingan dari keluarga serta tenaga kesehatan. Pendamping Minum Obat (PMO) memegang peranan penting bagi peningkatan kepatuhan pasien terutama pasien-pasien lanjut usia dan pasien dengan penyakit kronis.
Bagaimana dengan faktor lupa, yang konon katanya dianggap tidak dapat dimodifikasi? Ada beberapa cara untuk mengatasinya, antara lain :
- Menggunakan kotak pengingat minum obat, terutama untuk obat-obatan yang diminum dalam jangka panjang dan kontinu.
- Memasang jam alarm atau pengingat (reminder) pada handphone.
- Membuat catatan kecil yang diletakkan di tempat yang sering terlihat, contoh: kaca wastafel, di sudut tempat tidur, atau di meja kantor.
Obat bisa memberikan efek mengurangi rasa sakit, mengurangi gejala, menyembuhkan penyakit, mengendalikan penyakit, mencegah penyakit, dan lain sebagainya. Kita bisa menilai keberhasilan terapi apabila tujuannya tercapai, dan keberhasilan ini selain peran dokter, pasienpun memiliki peran yang tidak kalah besarnya dalam menunjang keberhasilan pengobatan.
Kepatuhan dalam minum obat merupakan bagian penting dari proses pengobatan. Untuk itu, mari patuhi waktu dan dosis yang telah dianjurkan oleh petugas kesehatan untuk menjaga kondisi tetap stabil dalam jangka panjang.
Oleh: Islamiyah
Sumber :
-
https://rsj.babelprov.go.id/content/seberapa-pentingkah-kepatuhan-pasien-dalam-mengkonsumsi-obat
-
https://ayosehat.kemkes.go.id/diet-sehat/patuh-minum-obat
-
https://www.ogbdexa.com/post/bahaya-ketidakpatuhan-minum-obat-dan-cara-mengatasinya
-
https://pantirapih.or.id/rspr/patuh-minum-obat-untuk-kualitas-hidup-yang-lebih-baik/