Ujian Sakit Adalah Bagian Rezeki Kita-Risa-OPJ

//Ujian Sakit Adalah Bagian Rezeki Kita-Risa-OPJ

Ujian Sakit Adalah Bagian Rezeki Kita-Risa-OPJ

Oleh: Risa Oktaviana

~ Ujian Sakit Adalah Bagian Rezeki Kita ~

 

Perkenalkan namaku Risa Oktaviana, biasa dipanggil Icha. Aku merupakan seorang ibu dari anak yang Alhamdulillah bisa hadir di tengah kehidupanku. Hari-hariku selain jadi istri dan ibu, aku meluangkan waktu untuk anak sekitar, mengajar Bahasa Inggris dan Iqra. Bakul online yang udah ditekuni dari 2010, saya juga founder sebuah komunitas kecil yang bernama Survivor Sehat, yang isinya muslimah yang Allah uji dengan sakit.

Sebenernya waktu kecil bahkan sampai sekolah SMA semua baik-baik saja, tidak ada gejala yang gimana-gimana, tetapi setelah lulus SMA udah mulai merasa dari mulai jalan gampang capek, harus berhenti berkali-kali bahkan sampe diledekin sama temen katanya berasa bawa nenek-nenek karena kalo  jalan bareng sering ketinggalan mulu. Temen udah jauh jalan di depan tetapi aku masih ketinggalan 50 – 100 meter di belakang.  Mulai sering pingsan dan gampang sesek, napas terengah-engah sering dibilang kaya abis marathon.

Aku terdiagnosa ASD + Hipertensi Paru (PH) dan belum bisa dikoreksi sekitar tahun 2020, saat covid menyerang negara api. Awalnya di tahun 2017 aku kena serangan jantung, setelah dirawat dan pas cek up saat itu dapat dokter yang menurutku minim empati yang jujur membuat psikisku ngedrop banget, yang seakan semua itu runtuh dan gak ada harapan. Hampir 3thn aku gak mau urusan sama dokter, gak mau ke rumah sakit dan lain sebagainya, bahkan pernah gak sengaja terpaksa jenguk tetangga di rumah sakit pas lewat UGD tiba-tiba sesek hampir pingsan karena takut, semacam psikosomatis lah.

Saya pikir buat apa berobat atau cari tau penyakitnya seperti apa, toh dokter saat itu seperti memotong semua harapan yang intinya kematian di depan mata harus dihadapi. Tapi salah satu hikmah saya buat komunitas kecil yang isinya muslimah yang juga diuji dengan sakit, saya merasa tergerak untuk bener-bener periksa secara menyeluruh, biar tau ada apa sih dengan jantungku.

Setelah terdiagnosa ada banyak hal yang aku syukuri, bahwa aku dikasih jalan kemudahan untuk berobat dan support keluarga terutama suami saya. Banyak hal yang perlu di adaptasi seperti jadi “mengukur baju sendiri” membatasi kegiatan juga pergerakan tubuh. Juga jadi observasi sendiri dengan penyakit ini yang cukup unik perjalanan penyakitnya. Penyakit ini menurut saya penyakit yang penuh “prasangka” di keluarga kita disangka males, mager dll. Diluar keluarga kita pun disangka sakitnya bohongan.

Hikmah Dibalik Sakit

Hikmah setelah hidup bersama PH, lebih mensyukuri nikmat yang Allah kasih. Kita jadi paham betapa Allah sayang banget sama kita gak pernah minta bayaran atas napas yang Allah kasih. Buat orang yang hidup dengan hipertensi paru pasti udah terbiasa mengisi ulang oksigen, yah temen-temen bisa hitung lah berapa harganya. Aku juga jadi lebih mendekatkan diri kepada Allah, banyak mempelajari agama lebih dalam dan lebih serius sebagai bekal nanti kita di kehidupan setelah ini. Dan satu hal lagi. Hikmah sakit ini kaya punya previlage ketika naik kereta, aku selalu nunjukin kartu pasien saya supaya bisa dapat duduk atau bisa langsung kasih tau petugas stasiun jadi biasanya langsung dibantu sampe masuk kereta dan dipastikan dapat tempat duduk.

Tidak mudah memang hidup dengan PH, rasanya semuanya terbatas.  Aku ingat dokter yang menanganiku di RS Zahira Jakarta Selatan dr. Samsul SpJP,  beliau pernah bilang “hidup ada batasnya, tapi Allah punya kuasa tanpa batas”. Jadi keterbatasan kita dengan PH tidak membatasi kita untuk terus melanjutkan hidup selama Allah masih beri jatah hidup. Kita masih bisa melakukan apapun yang kita suka dalam hidup ini tapi dengan catatan harus ukur kemampuan sendiri.

Janganlah memforsir badan secara berlebih, harus ingat batasan, juga kenali alarm tubuh. Ujian sakit adalah bagian rezeki untuk kita, bukan untuk menyakiti kita. Tapi, Allah ingin mengampuni dosa-dosa kita kelak sampai kita kembali kepada-Nya dalam keadaan bersih tanpa dosa.

By | 2023-12-09T08:24:22+00:00 December 9th, 2023|Our PH Journey|0 Comments

About the Author:

Yayasan
Yayasan Hipertensi Paru Indonesia adalah komunitas pasien, keluarga, dan kalangan medis pemerhati Hipertensi Paru. Silakan klik Daftar Anggota untuk bergabung dalam komuniitas dan klik IndoPHfamily untuk bergabung di forum utama pasien di Facebook
Open chat