Oleh: Nurdiana
– Selalu ada hikmah dibalik ketetapan Tuhan –
Asalamualaikum, nama saya Nurdiana biasa dipanggil Dian, usia 32 thn sudah punya 2 anak.
Sedikit cerita tentang saya, awal mula saya sakit kelas 6 SD karena saya tinggal di kampung ikut papa saya dinas, dari kampung saya dibawa ke RS kota karena kondisi memburuk dirawat 3hari.
Orang tua saya dipanggil dokter untuk disarankan ke kota Makassar untuk echo, dari Makassar saya dirujuk ke RS Jantung Harapan kita tetapi papa takut saya dioperasi.
Saya pun menjalani kembali hidup seperti biasanya setelah dewasa saya mengikuti segudang aktifitas termasuk taekwondo sampai saya sering mengikuti kejuaraan.
Setelah itu saya menemukan jodoh yang sangat saya cintai dan kami menikah kemudian punya anak melalui SC, anak kedua saya kuret, anak ketiga SC, setelah melahirkan anak ketiga saya drop dan harus di icu beberapa kali😁 dokter menyarankan kembali buat operasi dan suami saya langsung mengusahakan supaya bisa operasi.
Tapi untuk operasi tidak semudah itu saya harus menjalani beberapa tes dan salah satunya katerisasi dari situlah saya tahu kalau saya ada PH, saya dijadwalkan operasi di bulan Januari tapi dokter mengundur lagi sekitar 4x dan setelah itu tertunda lagi karena covid kemudian dapat jadwal lagi tetapi malah saya yang kena covid setelah swab ke 2x saya negatif dan dapat jadwal lagi dengan serangkaian pemeriksaan, besok saya mau dioprasi diminta untuk menyediakan 24 kantong darah terdiri dari: 6 kantong darah PCR, 6 kantong darah TC, 6 kantong WBC, dan 6 kantong darah segar.
Malam sebelum operasi saya baru dapat 6 kantong darah PCR. Saya nangis² karena tidak mendapatkan darah sementara besok sudah operasi. Saat itu saya sudah berusaha dan berpasrah, ikhlas jika tidak dapat dioperasi tetapi Alhamdulillah jam 12 malam saya dapat telpon dari PMI dan berbagai penjuru mereka mau mendonorkan darah. Alhamdulillah sekali akhirnya saya bisa dioperasi dan dirawat sendri sama suamiku love u so much suami😘
Sebelum didiagnosa PH, gejala tidak terlalu dirasakan, kondisi terasa lebih memburuk setelah melahirkan anak kedua, sesak, lemas, sering pusing, ritme jantung tidak beraturan kadang cepat kadang lambat, aktifitas setiap hari terbatas.
Tahun 2019, setelah kateterisasi akhirnya terdiagnosa PH (Pulmonary Hypertension / Hipertensi Paru). Gejalanya saat itu jantung kanan bengkak, pusing, sesak, mudah capek, lemas, dan cemas. Kehidupan saya tentu saja berubah. Saya berusaha lebih mengatur pola makan, aktifitas dikurangi, keluarga mensupport terutama suami. Saya berusaha lebih banyak beribadah, harus tau kondisi diri sendiri, dan harus menerima dengan ikhlas apa yang dialami.
Pesan untuk teman-teman semua:
Kita harus berusaha lebih banyak beribadah, ikhlas, sabar, sering sharing saja apa yang dirasakan. Di YHPI ini kita saling menguatkan, saling mendoakan, selalu mensuport, dan pasti dapat merasakan apa yang kita rasakan, memahami kondisi kita. Semua pasti ada hikmahnya, jangan larut dalam kesedihan. Bersemangatlah karena itu akan membuat keadaan lebih baik.