OurPHJourney–Ayu Pratiwi–Keluarga Sebagai Pendukung Utama Kujalani Sakitku

//OurPHJourney–Ayu Pratiwi–Keluarga Sebagai Pendukung Utama Kujalani Sakitku

OurPHJourney–Ayu Pratiwi–Keluarga Sebagai Pendukung Utama Kujalani Sakitku

Oleh: Ayu Pratiwi

~Keluarga Sebagai Pendukung Utama Kujalani Sakitku~

Assalamualaikum wr.wb

Selamat malam phigters. Perkenalkan nama saya Ayu Pratiwi Anggraini biasa di panggil Ayu. Sedikit bercerita, dulu sebelum saya terdiagnosa mengidap PH yang disebabkan ASD (Jantung bocor bawaan) keseharian saya masih seperti orang normal pada umumnya. Tapi seiring waktu berjalan masuklah saya kuliah teknik sipil (Gedung dan Bangunan). Jadi aktivitas perkuliahan saya padat dari senin hingga minggu karena juga ada praktikum yang cukup menyita tenaga dan juga saya aktif mengikuti organisasi kampus.

Sekitar semester 6 sudah mulai terasa gejala ringan yaitu sesak napas dan suka capek. Jadi saya juga mikirnya ini mungkin karena aktivitas2 kampus hingga akhirnya saya tamat dan kerja di salah satu kantor konsultan yang kerjaan nya hampir 5 kali sebulan survey ke lapangan. Disitu lah gejalanya semakin terlihat jalan jarak dekat dan naik tangga saja sudah sesak, ngobrol biasa juga sesak, jantung berdebar gak karuan dan kepala sering kliyengan. Saya cerita dengan orang tua dan akhirnya di suruh resign dan pulang ke Medan di akhir tahun 2020.

Di awal 2021 disitu saya dibawa ke dokter paru dan mengonsumsi obat selama 1 bulan setelah nya saya diperiksa ulang disitu lah dokter paru mulai curiga dia memeriksa detak jantung lebih detail dan akhirnya di sarankan menemui dokter jantung. Jadi saya dan orang tua berangkat ke RSUP Adam Malik. Disana langsung dilakukan penegakan diagnosa dan akhirnya divonis ada ASD dan PH. Dan sekarang sudah ada 1 tahun lebih saya rutin mengonsumsi obat sildenafil dan ramipril.

Selama tahun 2021 saya tidak dibolehkan orang tua kerja. Sejak mengonsumsi obat tersebut, banyak yang berubah seperti sesak saya juga perlahan berkurang, kepala sudah jarang keliyengan dan selama berobat orang tua sangat melarang keras saya melakukan aktivitas berat seperti mencuci baju, mengangkat yang berat2 dan yang paling utama saya selalu diingatkan untuk tidak stres dan selalu diwejangin perihal agama agar saya tidak merasa down. Tapi syukurlah sekarang saya diizinkan kerja dan sekarang saya menjadi tentor di salah satu bimbel.

Hikmah yang saya dapatkan sejauh ini sangat banyak apalagi mengenai gaya hidup. Saya rutin jalan pagi, berenang, lebih aware dengan hal2 yang saya konsumsi dan lebih banyak bersyukur atas sakit ini dalam artian saya percaya Allah punya jalan terbaik untuk saya melalui sakit ini dan Allah sedang menaikkan derajat saya dihadapannya. Begitu juga dengan keluarga saya, mereka jadi lebih memilih-milih makanan dan rutin jalan pagi juga untuk kesehatan bersama lalu yang paling utama rasa ikhlas dan syukur keluarga kami terus meningkat.

Untuk phigters, mari kita selalu bersyukur atas nikmat hidup yang Tuhan berikan dan anggap hal ini merupakan cara Tuhan untuk memperlancar jalan kita ke surga-Nya nanti. Hanya ini cerita singkat perjalanan PH saya. Agar lebih mendalam ayok kita sharing ♡

By | 2022-02-05T06:14:06+00:00 February 5th, 2022|Our PH Journey|0 Comments

About the Author:

Yayasan
Yayasan Hipertensi Paru Indonesia adalah komunitas pasien, keluarga, dan kalangan medis pemerhati Hipertensi Paru. Silakan klik Daftar Anggota untuk bergabung dalam komuniitas dan klik IndoPHfamily untuk bergabung di forum utama pasien di Facebook
Open chat