Kuliah Whatsapp adalah program tanya jawab lewat group di aplikasi whatsapp antara anggota YHPI dengan dokter/narasumber ahli lainnya untuk topik-topik terkait Hipertensi Paru yang diadakan secara rutin dan berkala.
Untuk bergabung dalam group whatsapp dan mengikuti kuliah berikutnya, silakan hubungi Admin Pusat YHPI 0811-8986-799
PENGUMUMAN KULWAP YHPI
- Waktu : Jumat, 7 Mei 2021
- Pukul : 20.30 – 22.00 WIB
- Narasumber : Silviani, M. Psi., Psikolog
- Tema : Memaafkan
- Moderator : Amida
1. Pertanyaan:
Nama: Isla, Usia: 35thn, Domisili: Waru, Sidoarjo. Memaafkan. Bagi saya, memaafkan bisa jadi mudah saat kita mengikhlaskan seseorang (kisah cinta yg ternyata dia bukan jodoh kita apalagi saat kita sudah menemukan jodoh yg lebih baik, lebih cocok buat diri kita sebagai pasien) atau materi yg memang masih bisa dicari lagi. Tetapi ada 1 orang yg belum saya maafkan, krn dia juga tidak minta maaf meski sebenarnya entah dia salah atau tidak. Bagi saya dia salah, ini karena berhubungan dgn rasa kecewa, dan menurut saya dia membuat perubahan pada hidup saya, yg membuat saya harus pergi dari suatu kelompok pertemanan yg sudah saya anggap sebagai keluarga, bertahun2 sudah brbagi suka duka tiba2 seperti dia menggantikan posisiku dan semua pengorbananku seperti hilang yg nampak hanya kesalahanku. Meninggalkan rasa sakit, luka, kecewa krn harus meninggalkan orang2 yg sudah seperti keluarga tapi tiba2 berada di pihak dia. puanjang ya. saya ingin tidak menyimpan amarah, dalam hidup ini tak ingin membenci siapapun lagi. Mohon arahannya
Jawaban:
Proses memaafkan sepertinya sulit ya ketika hanya salah satu pihak saja yang aktif meminta maaf ataupun memberi maaf. Memang akan lebih mudah jika kedua belah pihak bersama-sama berusaha membina kembali suatu hubungan. Perlu disadari bahwa memaafkan adalah suatu proses panjang yang tidak bisa terjadi secara cepat. Terdapat beberapa tahap untuk memaafkan:
- Sadari apa yang dirasakan sebenarnya, mungkin marah atau kecewa. Tapi apa sih emosi atau rasa dibalik kecewa itu? Bisa jadi kecewa itu emosi besar dari adanya kesepiaan, merasa ditinggal atau emosi lainnya. Hal inilah yang perlu untuk dikenali dan disadari. Proses menyadari ini pun kadang sulit loh, dan butuh dibantu orang lain atau tenaga profesional, karena bisa jadi emosi ini sudah lama dimiliki hanya saja terpantik ketika dihadapkan pada situasi tersebut.
- Konsep memaafkan adalah sebuah tindakan aktif dan perlu dilakukan secara sadar. Hal yang membuat sulit karena terkadang kita kita fokus pada mindset bahwa kita sebagai korban sehingga cenderung membuat kita berdiam/ pasif dan menunggu orang lain minta maaf. Maka coba ubah mindset itu dan berusaha untuk aktif. Tidak harus menunggu, karena memaafkan adalah kebutuhan masing-masing.
- Menata diri dan meregulasi emosi. Proses penerimaan bahwa saat ini saya menghadapi hal ini. Mungkin memang sakit, namun saya sedang berproses untuk itu. Saya berusaha memaafkan dengan mengurangi keinginan untuk membalas perlakuannya. Menyadari bahwa tetap ada hikmah positif atas peristiwa tersebut dsb.
2. Pertanyaan:
Nama : Dwi, Usia : 43 thn, Domisili : Depok. Assalamualaikum. Saya orangnya pemaaf dan gampang banget memaafkan, tapi kenapa saya sulit untuk melupakan kesalahan orang itu ? Mohon pencerahan nya Dokter…apa yang mesti saya lakukan dengan diri saya. Terima kasih
Jawaban:
Mungkin kesalahan orang tersebut sangat membekas dan sangat berdampak ya bagi Mbak Dwi sehingga memang sulit sekali rasanya melupakan kesalahan orang itu. Perlu disadari bahwa memaafkan dan melupakan itu suatu hal yang berbeda. Suatu peristiwa yang tidak menyenangkan yang pernah terjadi tidak akan bisa dilupakan begitu saja apalagi jika dipenuhi dengan emosi. Memaafkan sendiri adalah suatu proses melepaskan emosi negatif dalam diri. Jika kita sudah bisa meregulasi dan melepaskan emosi lambat laun kita akan lupa tanpa kita berusaha untuk melupakannya. Nah proses memaafkan sendiri bisa dilihat di jawaban sebelumnya ya bu dwi. Semoga membantu.
3. Pertanyaan:
Nama:weni, jogja, Usia : 30th
1.bagaimana caranya bisa ikhlas memaafkan orang yang pernah menyakititi perasaan kita, apakah menghindari yang bersangkutan merupakan cara yang baik?
2.bagaimana meredam perasaan overthinking, dan terus menerus menyalahkan diri sendri (bagaimana cara memaafkan diri). Terimakasih.
Jawaban:
- sama seperti jawaban sebelumnya, pertama sadari dulu apa yang dirasakan sebenarnya, apa yang membuat mbak tersakiti? kemudian terima dan kelola emosi atau perasaan itu dengan secara sadar mengatakan bahwa, “saya memang merasa tersakiti, tapi saya berusaha untuk memaafkan. Paling tidak saya tidak ingin lagi membalas perbuatannya ke saya”. Saya menyadari proses memaafkan itu sulit, jika memang perlu untuk menghindari agar lebih mudah memaafkan maka tidak apa sejenak menghindarinya. Paling tidak untuk mengelola diri dulu dan berproses sendiri. Kadang hal itu perlu loh.
- Salah satu cara untuk mengurangi overthinking adalah dengan menata pikiran. Pikiran kita bisa ditata jika kita mengekspresikan atau mengeluarkan apa yang dipikirkan. Mungkin dengan curhat ke orang lain atau menuliskannya di buku. Overthinking itu muncul karena pikiran yang banyak menumpuk dan semakin ruwet di dalam pikiran tanpa bisa kita urai untuk menemukan solusinya. Maka perlu diurai dengan cara-cara tadi. Terkadang karena overthinking ini kita menyalahkan diri sendiri karena merasa telah gagal dan tidak mampu mengambil tindakan yang tepat saat terjadi masalah. Hal pertama cobalah untuk tidak menyangkal peristiwa yang tidak menyenangkan yang terjadi, cobalah untuk menerima dan berpikir bahwa lebih baik untuk melanjutkan hidup dengan perasaan yang lebih positif, tentang diri maupun orang lain dibandingkan hidup dengan perasaan bersalah. Sadari bahwa kita memaafkan bukan untuk orang lain namun untuk kesehatan mental kita sendiri. Ini adalah kebutuhan, bukan suatu keharusan.
4. Pertanyaan:
Nama: Dwi Afriyanti, Usia: 26 thn, Domisili: Malang Selatan. Memaafkan duh,, kalau inget kayak sesak gitu. Tapi ini suatu keharusan. Udah mencoba buat melupakan dan memaafkan. Tapi masih sakit rasa nya kalau inget disakiti. Rasanya sesak di dada gitu. Saat cinta pertama anak perempuan,, menorehkan luka sampai saat ini dan belum bertobat. Nyesek gitu kalau nginget. Mencoba sekeras mungkin buat memaafkan tapi tetap saja membekas. Sikap bagaimana yang harus saya lakukan buat bener-bener ikhlas memaafkan dok? jujur saya masih setengah-setengah buat memaafkan. Padahal saya mikirnya sudah semaksimal mungkin buat memaafkan. Tapi masih terasa sakit sekali. Terima kasih dok sebelumnya.
Jawaban:
Memaafkan sebenarnya bukan suatu keharusan, tapi kebutuhan diri masing-masing. Pilihan mau membawa perasaan sakit hati terus menerus atau berusaha menghadapi dan memaafkannya. Tidak perlu dipaksakan, karena memang proses memaafkan itu panjang. Perlahan saja, dimulai dari coba menyadari, mengelola hingga menerima.. mungkin saat teringat diawal-awal masih terasa sakit, namun dengan proses memaafkan tadi, rasa sakit itu perlahan akan berkurang dan hilang hingga kita lupa akan emosi sebelumnya dan sadar bahwa kita sudah menerima dan dealing dengan rasa sakit dan marah itu.
5. Pertanyaan:
Nama : Dhian, Usia : 43 thn, Domisili : Depok. Apakah dengan memaafkan kita bisa melupakan perbuatan jahat orang tersebut? Bagaimana caranya memaafkan yang benar?
Jawaban:
Memaafkan tidak sama dengan melupakan, mungkin kita masih tetap teringat akan perbuatan jahat atau peristiwa yang tidak menyenangkan itu, tapi ketika kita benar-benar sudah memaafkan kita tidak akan terbawa emosi negatif dan berusaha untuk menyadari dan menerima bahwa memang perbuatannya jahat, tapi bisa lebih menerima “saya sudah bisa menghadapi dan terus bertahan menjadi pribadi yang semakin baik sampai saat ini”. “Saya sudah luar biasa”. Proses memaafkan memang panjang, tapi bukan berarti tidak bisa. Bagaimana cara memaafkan bisa dilihat dijawaban pertama ya.
6. Pertanyaan
Nama: wine, Usia:28, Domisili :Bandung. Bagaimana cara menenangkan hati dan fikiran ketika kita teringat rasa SAKIT HATI yang sudah lama? mungkin tipe nya sulit untuk memaafkan. Terimakasih.
Jawaban:
Ambil waktu untuk mengenali dan meresapi emosi yang dirasakan. Tidak perlu ditahan, jika ingin marah ataupun bersedih maka lakukanlah. Beri penguatan atau afirmasi positif untuk diri. “Memang sakit sekali rasanya saat itu, tapi saat ini kamu sudah berada di tempat yang aman. Kamu sudah luar biasa mampu bertahan dan menghadapi rasa sakit itu”. Nah terkadang cara menenangkan rasa sakit hati yang sudah lama perlu untuk proses lama bahkan bantuan. Ketika memang sudah kesulitan menghadapi sendiri dan butuh bantuan. Tidak perlu takut untuk meminta bantuan ya.
7. Pertanyaan:
Nama:devi, Usia:29. Apa beda nya memaafkan dengan melupakan? Apakah memaafkan berarti melupakan? Atau kah sebaliknya melupakan itu adalah memaafkan. Terima kasih
Jawaban:
Hampir mirip sama pertanyaan sebelumnya ya.. Memaafkan itu beda dengan melupakan. Menurut saya segala peristiwa yang terjadi tidak dapat kita lupakan secara sengaja. Mungkin bisa coba dilupakan namun rasa atau emosi yang tidak terproses akan tetap membuat peristiwa itu mudah teringat. Kalau memaafkan adalah proses melepaskan emosi sehingga ketika kita sudah bisa memaafkan, perlahan dan secara tidak sadar kita akan lupa dengan peristiwa atau kejadian yang menyakitkan. Kalaupun teringat, emosi yang kita munculkan akan berbeda. Kita lebih santai dan lebih nyaman, bukan lagi teringat perasaan menyakitkannya.
8. Pertanyaan:
Nama: Valerie, Umur: 36 tahun, Domisili: Bandung. Apa yang harus saya lakukan ketika saya tiba-tiba diceramahin orang (tanpa saya minta) pada kondisi dimana saya baru masuk kantor kembali & mengumpulkan semangat untuk stabil. Orang tersebut bilang bahwa saya harus banyak amal baik karena samar sudah terlihat garis finish kehidupan (berdasarkan pandangan dia bahwa saya akan semakin menurun kondisinya). Memang yang dikatakan orang tersebut baik & benar, tapi saya jadi kepikiran. Di mulut mengatakan iya ko gpp, makasih ya udah dibilangin, tapi jujur ko hatinya tidak menerima ya. Apa yang harus saya lakukan? Memafkan? Siapa yang saya maafkan? Mohon pandangannya, terima kasih.
Jawaban:
Jika hal ini menjadi masalah, dan membuat mbak valerie terganggu dan kepikiran, maka menurut saya tidak apa untuk coba jujur pada apa yang dirasakan dan katakan hal itu secara asertif kepada orang tersebut. kira-kira apa atau kalimat mana yang membuat mbak Valerie merasa tidak nyaman kemudian apa yang diharapkan mbak Valerie. Bisa loh mengatakan “Terima kasih atas sarannya kemarin tapi sebenarnya kemarin saya merasa sulit menerima kata demikian karena… mungkin bisa kalimatnya… ”. Jelaskan dengan baik, yang penting usahakan untuk menjelaskan apa yang mbak rasakan dan bukan menghakimi sikapnya.
9. Pertanyaan:
Nama wanjannati, Batam PDA PH. Bagaimana menyembuhkan luka bathin..dan bagaimana menghadapi orang yang suka menghina dan membandingkan dengan orang lain? kecewa .. Tapi.. saya tidak dendam tapi saya ingat. Bagaimana dan apa yang harus saya lakukan agar saya tidak teringat terus. Terima Kasih.
Jawaban:
Meskipun tidak dendam tapi rasa kecewa itu tetap ada dan terasa yaa.. Saya menyadari yang namanya hinaan dan membandingkan dengan orang lain sangatlah tidak nyaman. Agar tidak teringat menurut saya mbak perlu menyadari dulu apa yang membuat kecewa, apakah merasa harga dirinya jatuh karena hinaan itu, apa yang sebenarnya diinginkan, apa yang dibutuhkan dan sebagainya. Ini adalah proses awal untuk memaafkan. Ketika kita bisa memaafkan akan lebih mudah untuk kita lupa, paling tidak lupa dan menerima perasaan tidak nyaman yang dirasakan tadi.
10. Pertanyaan:
Nama: untari (43 th) , Domisili: Surabaya. Saya punya anggapan saya bisa memaafkan tetapi saya tidak bisa melupakan kejadian itu… apakah itu masih termasuk dendam?…dan saya selalu menghindari bertemu dengan orang yang bikin sakit hati itu… daripada saya merasa bikin tambah dosa lagi… kalau berinteraksi dengan mereka. Terimakasih.
Jawaban:
Bisa memaafkan namun tidak bisa melupakan itu wajar. Nah saya malah mengapresiasi mbak Untari nih karena mengenali kebutuhan diri sendiri. Merasa perlu untuk menghindari bertemu karena membuat diri tidak nyaman. Tidak apa, itu proses. Setiap orang memiliki proses memaafkan yang berbeda-beda. Cara mbak Untari menghindar adalah langkah atau proses mbak untuk memaafkan, karena sedang berusaha menata hati agar tidak malah semakin mendendam. Memaafkan itu bukan suatu keharusan kok, memaafkan itu suatu kebutuhan, sehingga disesuaikan sama diri masing-masing.
11. Pertanyaan:
Nama :Iin, Umur : 21 tahun, Asal wonosobo. Bagaimana agar kita bisa melupakan seseorang yang mempunyai salah kepada kita dan terhindar dari rasa benci sedangkan di dalam hati sudah benar benar memaafkan kesalahan orang tersebut, mohon jawabannya dokter terimakasih.
Jawaban:
Kembali lagi tentang memaafkan dan melupakan. Keduanya itu berbeda. Dengan ataupun tanpa memberi maaf seseorang tidak akan mudah melupakan peristiwa yang dialami apalagi jika itu memunculkan luka, karena memberi maaf sesungguhnya tidak bertujuan melupakan luka hati melainkan memberi kesempatan baik kepada orang lain maupun kepada diri sendiri untuk menata hati dan membuat diri nyaman. Memaafkan sendiri adalah pelepasan emosi secara jujur walaupun hal itu dilakukan di dalam hati. Kita tidak berpura-pura bahwa tidak menderita dan tidak berpura-pura bahwa orang yang bersalah tidak begitu penting. Asumsinya, memaafkan adalah melepaskan dan berdamai dengan diri sendiri dan orang lain.
12. Pertanyaan:
Nama : Riza, Umur : 30 tahun, Asal : Bantul. Bagaimana dengan memaafkan, melupakan terlebih mengikhlaskan perbuatan dan sikap orang terdekat kita yang pernah menyakiti hati kita? sedangkan dia seharusnya ikut andil dalam menyemangati dan mendukung keadaan kita sebagai survivor pjb ph. Memang sebenarnya saya yang lalu biarlah berlalu tapi kadang secara tidak sadar kejadian-kejadian itu muncul dengan sendirinya terutama saat capek ketika sikon sedang tidak baik padahal sudah sering berusaha menepisnya. Terima kasih.
Jawaban:
Jika memang masih sering muncul ingatan tidak menyenangkan itu, maka coba kembali disadari sebenarnya yang dirasa dan tidak disukai itu apa dari perbuatan dan sikap orang tersebut? kemudian sadari juga apa yang sebenarnya dibutuhkan. Jika memang bisa diselesaikan coba untuk menyelesaikannya. Terkadang lebih mudah jika kita mengungkapkan dan saling bertemu untuk maaf-memaafkan. Jika setelah saling bertemu untuk maaf memaafkan terkadang masih ada rasa marah atau tidak nyaman, tidak apa, namanya juga proses memaafkan, proses ini tidak sebentar. tapi yang terpenting ada usaha dan kesadaran untuk memaafkan itu
13. Pertanyaan:
Nama Sri Wahyuni, Usia 53.th, Domisili Klaten. Sepertinya seberapa pun kesalahan orang lain ke aku dan sesakit apapun kalau aku pribadi kalau udah berganti hari ko jadi pudar ya kesalahan tersebut. Jadi tidak teringat lagi. Inti nya sebelum orang itu meminta maaf sudah ku hapus duluan kesalahan nya. Yang pasti aku tak mau menyimpan rasa sakit hati biar gak tambah penyakit. Nah pertanyaan ku..apa sikap seperti itu di anggap ndablek..apa terkesan tidak memperhatikan dengan sikap yang kita terima?..dan baik atau buruk kah bagi diri kita dan orang lain? itu yang jadi ganjalan.
Jawaban:
Proses memaafkan itu beda-beda setiap orang. Jika memang proses memaafkan dengan cepat seperti itu membuat mbak Sri lebih nyaman maka tidak masalah. Terkadang apa yang dirasa kita sulit diterima itu dipersepsikan biasa saja dengan orang lain. Selama kita nyaman dan orang lain tidak masalah bahkan tidak menyebabkan masalah lanjutan, menurut saya tidak masalah.
Memang proses memaafkan setiap orang itu beda.. bisa lebih cepat, tapi terkadang memang prosesnya butuh waktu. Memaafkan adalah proses hati untuk melepaskan dan merubah emosi negatif yang muncul akibat peristiwa tertentu menjadi lebih netral atau positif. Arahnya adalah regulasi emosi. Untuk melepaskan dan merubah emosi itu kita perlu tahu dan kenali benar-benar apa yang sebenarnya dirasakan.
“Memaafkan adalah proses melepaskan emosi negatif akibat peristiwa yang menyakitkan entah karena orang lain ataupun diri sendiri. Dan proses memaafkan ini yang paham adalah diri sendiri. Maka kembali lagi sadari, apa yang sebenarnya dirasakan, apa yang sebenarnya dibutuhkan dan perlu dilakukan untuk diri agar lebih nyaman menjalani kehidupan ke depan. Ke depan kita juga akan menyambut lebaran nih, cocok juga untuk saling maaf memaafkan, bukan hanya maaf memaafkan dimulut, tapi semoga juga disadari dengan hati. semoga kita menjadi orang-orang yang selalu dilapangkan hatinya untuk memaafkan orang lain serta diri sendiri ya.”_ Silviani, M. Psi., Psikolog