Latihan Fisik Dan Rehabilitasi Jantung Pasien Hipertensi Paru – Kulwap

///Latihan Fisik Dan Rehabilitasi Jantung Pasien Hipertensi Paru – Kulwap

Latihan Fisik Dan Rehabilitasi Jantung Pasien Hipertensi Paru – Kulwap

Kuliah Whatsapp adalah program tanya jawab lewat group di aplikasi whatshapp antara anggota YHPI dengan dokter/narasumber ahli lainnya untuk topik-topik terkait Hipertensi Paru yang diadakan secara rutin dan berkala.

Untuk bergabung dalam group whatsapp dan mengikuti kuliah berikutnya, silakan hubungi Admin Pusat YHPI 0811-8986-799

 

PENGUMUMAN KULWAP YHPI

  • Waktu : Sabtu, 3 April 2021
  • Pukul : 19. 00 – 20.30 WIB
  • Narasumber : Badai Bhatara Tiksnadi ,MM, Sp.JP
  • Tema : Latihan Fisik & Rehabilitasi Jantung pada pasien PH
  • Moderator : Sudendi

1. Pertanyaan.

Nama : dyah, Usia : 35 th, Domisili : madiun, Diagnosa : CTEPH + CVI

Sy tiap kali naik tangga selalu ngos2an, kadang agak sesak. Jalan pas di kantor agak lama dikit udah ngos2an.. Latihan apa yg tepat nggih dokter? 2 hr ini sy tiap pagi jalan pagi hbs subuh krg lbh 30 mnt – 1 jam ngos2an tp ga separah pada saat di kantor. Obat yg sy konsumsi Sildenafil 3×50 mg, Xarelto 1×10 mg. PH sy september th kmrn 41 dokter, sebelumnya 65. Terima kasih dokter

Jawaban: Selamat Malam Mbak Dyah, turut senang PH nya telah menurun menjadi 41. Jadi Latihan itu sangat penting ya pada pasien2 Hipertensi Paru. Jadi harus kita lakukan dengan optimal. Apa maksudnya yang optimal? Ya disesuaikan dengan kemampuan pasien. Kalau terlalu ringan tidak akan ada manfaat, kalau terlalu berat, dapat berisiko

Untuk Latihan, Prescription itu, terdiri dari : FITT-P

F : Frekuensi, I : Intensitas, T : Tipe, T: Time, P : Progresifitas

Harus diingat, latihan ini adalah untuk kondisi yang stabil, kalau ada kondisi akut, ya malah harus dihindari dahulu ya. Jadi Untuk Mba Dyah, selalu ngos2an setiap naik tangga ini, dievaluasi dahulu, ada penurunan dalam waktu beberapa hari terakhir? Takutnya sedang ada yang akut. Kalau memang sudah stabilnya seperti itu, baru kita lanjut ke resep latihan.

Kalau naik tangga ngos2an, kadang wajar ya. Tapi kalau berjalan agak sesak, ini hrus diwaspadai. Berarti kapasitas fungsionalnya rendah. Untuk resep latihan, FITT-P, yang paling tricky adalah di “Intensitas”.

Secara Umum, Intensitas nya adalah di 50% di kemampuan maksimal. Atau 50% dari Denyut Nadi maksimal, Lama2 bisa dinaikkan. Jadi kriteria 50% itu adalah intensitas sedang, tidak boleh ngos2an. Yang ngos2an itu bila di intensitas sekitar 80%. Jadi kira2nya, latihan untuk Mba Dyah yang tepat, jalan (tipe) yang sangat santai saja (Intensitas), lakukan selama 30 menit (waktu), 5x seminggu (frekuensi). Selesai di 30 menit itu, tidak boleh ngos2an. Kalau ngos2an pada penderita hipertensi, akan membebani paru2, pembuluh darahnya, jantung kanan, jantung kiri dan semuanya (seperti bejana berhubungan). Mudah2an dapat dimengerti ya. Kalau ini dilakukan teratur, sudah terbukti, akan bermanfaat, meningkatkan kualitas paru2, pembuluhnya, sel darah dan otot. Ujung2nya akan meningkatkan kualitas hidup pasien. Sudah terbuktinya benaran lho, tidak seperti yang di tv tv. Sudah divalidasi penelitiannya terpantau dari banyak penelitian, terpublikasi dengan baik, dan dapat ditelusuri data2nya (bukan kata2 nya saja). Dan sebaiknya denyut nadi diawal latihan sudah dibawah 100 ya

2. Pertanyaan.

Nama : Retna, Usia : 21 tahun, Domisili : Jogja, Diagnosa : ASD PH. Saya sudah operasi 8 bulan yang lalu. Beberapa minggu ini saya merasakan dada saya sering nyeri. Apakah itu pengaruh terlalu lama duduk? Bagaimana cara mengurangi rasa itu? Terima kasih dokter

Jawaban: Bukan pengaruh dari lama duduk. Kalau sudah dikoreksi berarti bukan dari tekanan tinggi di paru nya. Dada nyeri itu bisa karena memar di otot dinding dada, iritasi di bekas jahitan. Bisa juga karena jantung terendam cairan, atau tekanan yang tinggi (tapi ini unlikely kan sudah dioperasi). Bisa juga karena infeksi paru. Sementara obat dahulu sumagesic, naikkan menjadi Ultracet bila masih terasa nyeri, kalau tidak hilang ya harus dicek langsung. Bisa juga karena kelainan irama. Kalau dari luka operasi, setelah 6 bulan harusnya semua sudah healed (sembuh) dan kembali seperti semula, radang2 sudah menurun, luka sudah menyatu. Pengalaman pasien2 saya, tapi ada juga yang nyeri di bekas luka operasi agak lama, ya ditambahkan anti sakit saja. Pastikan sudah di echo untuk melihat fungsi jantungnya.

3. Pertanyaan.

Nama: ambar, Usia: 32 th, Domisili: kaltim, Diagnosa: VSD PH. Dok sya disarankan olahraga jalan setiap hari dg jarak tertentu, setelah selesai selesai olahraga pagi kadang sya mimisan, jumlah nya tdk bnyak dok, kemudian sya hentikan olahraga nya. Olahraga apa yg baik untuk saya ya dok? Kalau olahraga yoga gimana dok? Terimakasih dokter.

Jawaban: Mimisan bisa karena penggunaan obat. Apakah pakai warfarin/simarc? Xarelto? Olahraga tidak akan menyebabkan mimisan. Olahraga yoga, lebih banyak isometric exercise. Tidak disarankan, kecuali yang sangat sederhana.

Mungkin tidak cocok di situasinya. Mungkin pembuluh darah di hidungnya memang tipis. Pastikan tekanan darah normal, kontrol ke THT kalau sering mimisan (takut juga karena ada massa di hidung/polip). Olahraga sementara ini berarti sepeda dalam rumah, jalan keliling rumah, atau menggerak2kan anggota gerak di tempat tidur. Atau gerak2an senam di rumah (bisa dilihat di youtube)

Jadi FITT-P, nah ada Tipe. Tipe yang disarankan adalah Endurance exercise, jalan, jogging, sepeda atau lari (untuk yang kuat). Yoga adalah isometric exercise, yang paling akhir yang disarankan. (Hanya untuk yang endurance exercise nya baik dan lancar, tanpa keluhan, dan sudah mencapai 80%). Tipe kedua adalah Resistance exercise (angkat beban), atau kaki mendorong2 sesuatu secara kontinyu. Olahraga isometric / Yoga, meningkatkan tekanan darah paru.

4. Pertanyaan.

Nama : Fauza rizky, Usia : 28th, Domisili : cilandak timur ,jaksel, Diagnosa : ASD PH. Dr. Saya mau tanya apa olahraga exercise dan cardio aman u/ ASD PH ? Karna sebelum diagnosa ASD PH saya melakukanolahraga itu dr. Dan saya masih  melakukannya tapi tidak seberat saat sebelum² diagnosa hanya gerakan² yg menurut saya ringan. Terima kasih Dr. Sebelumnya ..

Jawaban: Bukan hanya aman, tapi bermanfaat dan harus dilakukan, agar bermanfaat untuk pasien. Nah, kalau ternyata ringan, ya ini yang namanya kurang optimal, manfaatnya pun juga minimal.

Kembali ke Intensitas ya, kita bisa menilai dengan skala Borg. Jadi kalau ringan, skalanya di 11. Padahal latihan yang terbukti baik dan bermafaat apabila di skala 13. Jadi saat melakukan latihan itu, terasa seperti agak berat (tapi belum agak berat, dan apalagi belum berat). Kalau ngos2an itu sudah skala 17 keatas. Ingat juga prinsip progresif, jadi awal2 tentu ringan dahulu, pelan2 tingkatkan ke “sedang”. Kalau sudah biasa OR sebelumnya, tentu lebih mudah, dan lebih cepat bisa ditingkatkannya.

5. Pertanyaan.

Nama : Fatimah, Usia : 22 tahun, Domisil : Lamongan, Diagnosa : VSD PH. Saya kalau jalan kadang ngos” an apa lagi kalau perut lagi begah. saya disarankan dokter yg menangani saya untuk rutin yoga. Olahraga yoga seperti apa yang baik untuk penderita pjb dan Ph? Terima Kasih.

Jawaban: Sebenarnya Yoga harus dihindari (dengan alasan diatas), mungkin maksudnya sekedar bersila, mengangkat tangan keatas, jadi sangat ringan ya. Saran saya, tetap endurance/aerobic exercise. Kalau jalan ngos2an, maka : jalan dengan sangat lambat saja, seperti kura2, yang penting maju pelan2. Setengah menit sangat pelan (bisa sambil whatsapp / nonton drakor), kemudian satu menit kemudian agak cepat sedikit (tetap santai). Terus berulang2 sampai 10 menit. Lama2 dinaikkan menjadi 15 menit hingga 30 menit. Ini metode yang sudah sahih diteliti, akan meningkatkan kemampuan berjalan, beraktivitas, kekuatan otot, dan kualitas hidup. Pasien jadi berbahagia, punya semangat, well being, dll

6. Pertanyaan.

Salam kenal, Nama : Dewanti, Usia    : 48thn, Domisili :Jogja, Diagnosis : PH sekunder manifestasi SLE tensi 49 bln lalu, msh seringkali ngos ngos an jika jalan 20mtr an, dan cepat. Obat di ksh revatio 20mg x 3,sdh berjalan 3 bln, tp belom ada progres, terapi apa yg tepat buat kondisi sy, krn sy manifestasi SLE, tdk bs jg melakukan jalan pagi tiap hari, hanya jika badan enak saja. Terimakasih dok

Jawaban: Terapi pada pasien PH adalah gabungan dari obat, latihan, psikoterapi, dan gaya hidup lainnya. Jadi harus simultan ya. Tetap konsultasikan untuk pengobatan ke Dr SpJP dan SpPD-KR nya. Jangan2 ada obat yang bisa ditingkatkan. Untuk latihan, kalau dengan 20 meter saja menjadi ngos2an, ya jangan dipaksakan. Bisa saja misal sepeda statis yang ringan. Atau exercise di tempat tidur, angkat kedua tangan ke atas 10 seri, dengan nafas yang benar. Tiup nafas (exhale/buang nafas) saat melakukan gerakan yang lebih berat. Jangan sebaliknya. Pada saat exhale/buang nafas, keluarkan perlahan, gerakan mulut seperti agak meniup. Waktu buang nafas, lebih lama dari waktu tarik nafas. Untuk jenis2 latihan di tempat tidur/kursi, banyak sekali contohnya di youtube. Ketik “Exercise in bed” or “exercise for cardiac patient”

Dorong tangan ke belakang dan depan 10 seri. Angkat kaki, turunkan kaki, 10 seri. tekuk dan putar2 kaki 10 seri. Push up ke dinding, dsb. Intinya jangan sampai ngos2an ya. Kalau karena SLE, bila penyebab nya teratasi, dengan anti radang (kortiko steroid), mungkin bisa sangat efisien dan efektif. Cegah pencetus2 flare. Kalau sudah perbaikan, fungsi membaik, latihan bisa menjadi lebih optimal lagi, dan bisa semakin membawa manfaat.

7. Pertanyaan.

Nama : eka, Usia : 28, Domisili : ponorogo, Diagnosa: asd ph. Setelah tindakan aso 6 bulan kontrol ke RS rujukan sarjdito sedangkan rumah saya jauh di ponorgo jatim. Saya berangkat dari rumah jam 1 dini hari naik mobil sampai di jogja jm 6. Setiba disana saya jalan kaki selama 30 menit an dan itu membuat jantung jdi berdetak cepat sekitar 120/menit dan berlangsung selama 3jam (jam 7 jam 10)- . Saat echo jam setengah 10 denyut masih diatas 100 per menit .. Dulu sebelum tindakan jalan kaki setengah jam denyut sekitar 90 an kurang. Dan sekarang setelah tindakan jalan kaki paling lama 15 menit an spertinya dan tidak secepat itu denyutnya dok.bisa dibilang pada saat di sarjito itulah jalan kaki ter lama saya setelah tindakan aso.

1) apakah denyut nadi 120 itu tergolong wajar dok ?

2) bagaimna dengan hasil echo nya ? Apakah berpengaruh dengan denyut yang lebih cepat itu? Tapi selang 1 jam setelah echo denyut mulai kembali normal

Jawaban: Wah luar biasa sekali dari ponorogo ke Jogja, luar biasa semangatnya, hasil pengobatan pasti lebih optimal. Denyut 120x/mnt memang batas atas lagihan untuk penderita PH. Tapi kalau sudah di ASO, sangat mungkin PH nya sudah sangat menurun, mungkinbisa lebih dari 120x/mnt. Tergantung denyut awalnya juga, bila HR hanya 60, maka naik 60x/mnt itu sesuatu sekali. Idealnya (secara umum) naik 30x/mnt dari baseline saja. Denyut juga dipengaruhi obat yang dikonsumsi, jadi tidak bisa dibandingkan dengan denyut yang dulu. Intinya latihkan di skala borg 13 ya

setiap orang bisa berbeda2, ada yang di denyut 80…ada yang di denyut 90…ada yang di denyut 120…ada yang di 135. Bisa dilihat di hasil echo, parameternya kan ada puluhan. Echo kan hanya tiduran saja, tidak berpengaruh terhadap denyut nadi seseorang. Setelah latihan saja, dalam 20 menit denyut nadi akan mendekati normal. tapi idealnya echo ya dilakukan saat dalam kondisi tenang

8. Pertanyaan.

Nama: Afriyanti, Usia: 26 thn, Domisili: Malang Selatan, Diagnosa: ASD PH. Dok.. Saya baru-baru ini tertarik ingin olahraga yoga. Aman kah dok untuk saya yg sering kecapekan? Kalau dari dokter sendiri mungkin ada olahraga ringan yang dianjurkan? Kalau gak gerak itu gak nyaman dok. Tapi gampang kecapekan. Terima kasih

Jawaban: Pertanyaanya mirip dengan pertanyaan sebelumnya. Silahkan disimak kembali jawaban pertanyaan 6. Terima kasih

9. Pertanyaan.

Nama: Dhian, Usia: 46 th, Domisili: Depok, Diagnosa: ASD, Eissenmenger, PH Severe. Dokter mau tanya, pertama,  baru 2 minggu sy ikut rehab medik jantung, 6 minute walk dgn hasil VO2 max: 5, 282 mL/Kg/Menit dan 1,5 Mets. Artinya apa dalam bahasa awam, dan sebetulnya nilai normalnya kisaran brp?  Kedua, apakah pasien PH diijinkan untuk melakukan olahraga paralayang ?

Jawaban: Selamat sudah ikut rehab jantung, pasti dosis exercise nya terprogram baik, dan pastinya aman karena disupervisi. 1,5METs untuk usia 46 tahun kalau dibandingkan orang normal, tentun ada dibawah rata2. Tapi untuk yang eisenmenger sudah lumayan. Angka normal untuk usia 46 tahun perempuan yang tidak ada penyakit mungkin sekitar 6 -7 METs. Test six minute walk testnya saat itu apakah sudah dilakukan maksimal? Jangan2 sebenarnya bisa lebih jauh dan nilainya lebih tinggi. Pasien PH kalau untuk pasien paralayang kayanya jangan dulu ya, nanti jantungnya lepas. Nggak bisa nonton Drakor Lagi. Cari saja drakor yang ada adegan paralayangnya.

10. Pertanyaan.

Nama. Ibu Sri Wahyuni, Domisili .Klaten, Diagnosa .asd pH. Saya klu lambung g enak pasti denyut jantung ku g beraturan terasa banget pincang. Trus kenapa selalu keringat dingin. kalau lambung g enak. Pokok nya sering lambung yg bermasalah padahal mkn sudah ku hindari yg menjadi pantangan ny. Dok kenapa tvg saya masih tinggi trs y dok?

Jawaban: Saraf ke lambung memang sama dengan saraf ke kepala dan ke lain2, termasuk juga ke jantung (nervus vagus). Ya coba konsultasikan ke dr nya. Untuk lambung juga terus semangat cari yang cocok, makanan dijaga dan ada obat2 khusus kok sekarang (mucosta rebapimide, braxidin, dll)

Kesemua hal tadi akan bermanfaat. Syaratnya lakukan secara benar ya..

“Sesungguhnya punya sakit itu memang ujian, be the winner, keep wise, respect every moment. Ambil segala hikmahnya, luar biasa lho. Be the winner”_dr. Badai Bhatara Tiksnadi ,MM, Sp.JP

By | 2023-01-25T09:38:35+00:00 May 4th, 2021|Kegiatan, Kuliah lewat WhatsApp|0 Comments

About the Author:

Yayasan
Yayasan Hipertensi Paru Indonesia adalah komunitas pasien, keluarga, dan kalangan medis pemerhati Hipertensi Paru. Silakan klik Daftar Anggota untuk bergabung dalam komuniitas dan klik IndoPHfamily untuk bergabung di forum utama pasien di Facebook
Open chat