Kuliah Whatsapp adalah program tanya jawab lewat group di aplikasi Telegram antara anggota YHPI dengan dokter/narasumber ahli lainnya untuk topik2 terkait Hipertennsi Paru yang diadakan secara rutin dan berkala.
Untuk bergabung dalam group Telegram dan mengikuti kuliah berikutnya, silakan hub 085210006799
Untuk membaca materi tanya jawab lainnya yang lebih lengkap, silakan klik LOGIN.
KULIAH TELEGRAM
Hipertensi Paru pada Penyakit Jantung Bawaan
Sabtu, 23 Februari 2019 pk 20.00-21.30 WIB
Narasumber: dr. Asmoko R. Permana, SpJP
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta
Moderator: dr.Noviana & Arni
MATERI KULWAP
- Hipertensi paru adalah suatu kondisi tingginya tekanan darah pembuluh arteri paru. Tekanan darah yang dimaksud berbeda dengan tekanan darah yang biasa diukur sehari-hari. Pasien dikatakan memiliki hipertensi paru bila tekanan rerata arteri paru ≥ 25 mmHg melalui pemeriksaan kateterisasi jantung kanan. Pemeriksaan lain seperti ekokardiografi (echo) dapat mengestimasi adanya peningkatan tekanan paru (walau tidak standar untuk hipertensi paru) dan dapat sekaligus mencari apakah ada kelainan jantung bawaan seperti kebocoran pada sekat jantung sehingga aliran darah ke paru meningkat.
- Gejala yang mungkin timbul adalah sesak napas, mudah lelah, bengkak pada anggota gerak tubuh dan perut, batuk, nyeri dada dan lainnya.
- Hipertensi paru dapat terjadi sebagai komplikasi dari penyakit jantung bawaan. Penyakit jantung bawaan dapat didiagnosis dan diterapi saat masih kanak-kanak. Walau sulit dideteksi terutama bila tidak ada keluhan. Bila sudah terjadi hipertensi paru, kondisi anak menjadi lebih serius dan operasi penutupan kelainan perkutan (invasif non bedah) atau bedah sebaiknya segera dilakukan sebelum terjadi penyakit vaskular paru.
- Mengetahui cara deteksi dini penyakit jantung bawaan dapat menghindari terjadinya hipertensi paru, sehingga kualitas hidup anak akan lebih baik.
No. | Pertanyaan dan Jawaban |
1 | Pertanyaan dari Syarif Thoyibi: |
Perkenalkan saya Syarif Thoyibi 41 tahun pasien PJB VSD 20-22 mm inlet bidirectional shunt, PH. Sudah di cath tahun 2009, non reaktif terhadap O2 test dan berdasarkan dari RS Harapan Kita (Harkit) sudah tidak dapat dikoreksi. Pertanyaannya apa yang menyebabkan tidak dapat dikoreksi karena PHnya, non reaktif terhadap O2 atau apanya? Terima kasih. | |
Jawab: | |
Malam mas Syarif, penyebab tidak dapat dikoreksi adalah hasil cath kesimpulannya non reaktif, artinya adalah jika defek VSD tersebut ditutup, maka pembuluh darah arteri paru mas Syarif tidak dapat menerima beban aliran darah yang awalnya bocor melalui VSD sekarang semua tiba-tiba diteruma oleh paru mas Syarif. Sehingga post operasi malah kondisi mas Syarif lebih jelek dibandingkan sebelum operasi atau bahkan naudzubillah malah meninggal di meja operasi (hal yang sangat kami hindari). | |
Syarif: | |
Saya baru 10 bulan terakhir aktifitas terganggu karena suka puyeng/kleyengan seperti mau pingsan. PH saya 10 bulan lalu 54 dok. Diagnosa dokter karena darah kental akibat Hb tinggi. Hb fluktuatif antara 18 s.d. 22. Sekarang obatnya dorner, bisoprolol, clopidogrel sama warfarin. Mohon pendapatnya dok. | |
Jawab: | |
Jika ada keluhan dan hematokrit >65% maka sebaiknya dilakukan tindakan yang disebut flebotomi terapetik. Darah pak Syarif dibuang sebagian sekian ml dari infus kemudian diberikan cairan infus NaCl 0,9% sebagai penggantinya. | |
2 | Pertanyaan dari Dewi Sintha: |
Malam Dok, saya Dewi dari Bandung. Mau tanya anak saya PH Primer umur 9 tahun, beberapa hari ini suka tiba-tiba kadar oksigennya turun di bawah 90, tapi tidak mengeluh sesak, apakah ada indikasi PH nya naik? Awal bulan di echo hasilnya masih sama dengan echo ke-1 sekitar Juli tahun kemarin. Apakah harus cepat dikateterisasi? Terima kasih Dok. | |
Jawab: | |
Malam bu Dewi, definisi samanya bagaimana bu Dewi? Boleh dipaparkan hasil echonya? | |
Di sini kita bisa lihat Bu, bahwa hasil echo pertama dan kedua terkesan tekanan parunya membaik/berkurang, bisa dilihat di PG yang tadinya 60-70 sekarang 50-60 ini artinya bisa 2 hal: | |
1) betulan membaik karena respon dengan obat, atau | |
2) perjalanan penyakitnya dimana jantung kanan mulai kelelahan memompa ke paru yang tekanannya tinggi, sehingga gejala dan keluhannya malah bertambah, ini tidak bisa dihindari Bu. Insya Allah kedepannya ilmu kedokteran bisa mengatasi masalah-masalah yang berat seperti PH primer ini. | |
3 | Pertanyaan dari Arienta Raffa: |
Dok, kalau habis koreksi apakah PH bisa normal kembali? Mengingat pasca op PH nya tidak bisa terdeteksi. | |
Jawab: | |
Insya Allah mayoritas kembali normal, pasca op PH bisa dideteksi dengan pemasangan PA line (saat perawatan) atau echo evaluasi pasca operasi (dalam rawat inap atau rawat jalan). | |
Arienta Raffa: | |
Saya pasca op minum obat sildenafilnya bolong-bolong, bagaimana itu Dok? Sebenarnya sampai kapan kita bisa stop silde? | |
Jawab: | |
Ada yang namanya PH post op. Sub dari PH grup 1. Ada yang kembali normal tekanan parunya, ada yang menjalani seterusnya dengan PH. Kami harap Mbak Arienta termasuk yang kembali normal sehingga tidak perlu minum obat PH lagi. | |
4 | Pertanyaan dari Amah Suryadi: |
Assalamualaikum Dok. Saya Amah Suyadi pasien ASD PH dari Purworejo. Mau tanya, apa salah satu akibat dari PH itu perut bengkak Dok? Dan bila ditekan keras sekali, tentunya selain sesak dan cepat sekali lelah juga ngos-ngosan. Terima kasih sebelumya. | |
Jawab: | |
Waalaikumsalam Bu Amah, salah satu tandanya memang perut bengkak karena PH itu menimbulkan beban yang berat untuk jantung kanan sehingga cairan akan terbendung di perut dan kaki = bengkak. | |
Amah Suryadi: | |
Yang terjadi pada saya 3 tahun pasca operasi BB naik terus dan sekarang perut merasa bengkak. Usia 51 tahun tetapi dada selalu merasa berat seolah menahan beban. Nafas serasa tertahan di tenggorokan. Itu akibat dari apa ya Dok? | |
5 | Pertanyaan dari Sigit Guntoro: |
Malam semua, malam dr.Asmoko. Perkenalkan saya Sigit Guntoro, diagnosa PH primer. Dalam 2 bulan ini saya sudah diopname 3x. Setiap kambuh badan saya lemas semua, nyeri dada sampai ke punggung, dada berdebar kencang, sempoyongan seperti orang mau kehilangan kesadaran. Saat di IGD, di EKG dan hasilnya ada aritmia, AV blok derajat 1 dan RBBB. Terus terang itu adalah hal yang baru bagi saya. Saat ini saya diberi Cordarone, Sildenafil, Lasix, Spironolactone, Cardiomin dan Arcallion. Tapi tetap saja kondisinya belum ada perubahan. Masih lemas dan nafas pendek disertai berdebar jika beraktivitas. Mohon arahan dari dokter terkait keluhan saya diatas, agar kondisi tubuh saya ada perbaikan. Terima kasih. | |
Jawab: | |
Malam mas Sigit, boleh tau obat PH nya? Dosis sildenafil berapa? | |
Sigit Guntoro: | |
Sildenafil 3x25mg (baru diresepkan silde karena selama ini cuma dikasih dorner saja). Tapi saya bingung, walaupun sudah minum Cordarone, detaknya masih kencang. Contoh pas mandi saja bisa sampai 120an lebih. Mohon arahannya Dok. | |
Jawab: | |
Saya rasa perlu diberikan obat beta bloker untuk mencegah denyut jantungnya lari sampai 120, tapi perlu dievaluasi oleh dokter jantung mas Sigit, mungkin ada alasan tertentu kenapa belum dapat beta bloker seperti bisoprolol. | |
Sigit Guntoro: | |
Maaf Dok tanya lagi, apakah aritmia, AV blok derajat 1 serta RBBB bisa disembuhkan pada pasien PH primer? | |
Jawab: | |
AV blok dan gangguan konduksi listrik jantung lainnya bisa disebabkan oleh pembengkakan jantung kanan sehingga menekan gardu listrik jantung kita yang dikenal dengan AV node à efeknya AV blok, untuk mengembalikannya ke semula jantungnya jangan bengkak, namun hal ini sulit. Obat membantu supaya jantung tidak bertambah bengkak tapi untuk mengembalikan jadi ukuran semula itu sulit mas Sigit. | |
Sigit Guntoro: | |
Terakhir dok nanya nya, ngga papa ya… Obat untuk membantu supaya jantung kanan tidak cepat bertambah bengkak apa ya Dok? Supaya saya nanti bisa konsulkan juga sama Prof. Alie di sini. Thanks a lot dr. Asmoko. Wassalamualaikum wr wb. | |
Jawab: | |
Ngga papa, Mas. Saya usul kepada dokter yang merawat mas Sigit agar diberikan obat golongan ace-inhibitor seperti captopril, ramipril, atau ARB seperti valsartan, candesartan. Karena obat-obat tersebutlah yang dimaksud untuk mencegah/memperlambat proses pembengkakan jantung, namun jika ini tidak diberikan pastinya ada alasan tersendiri karena kondisi jantung mas Sigit yang lebih mengetahui adalah dokter jantung yang merawat. | |
6 | Pertanyaan dari Dini Rahma: |
Assalamualaikum, perkenalkan saya Dini, usia 26 tahun, ASD-PH dari Sukoharjo. Selama kurang lebih 2 bulan ini saya menjalani rehab jantung, berjalan-jalan 30 menit setiap hari. Selama 2 bulan menjalani rehab jantung saya merasa lebih enteng, tidak se-ngos-ngosan dulu. Pertanyaan saya apakah aktivitas rehab jantung tersebut bisa menurunkan PH? | |
Jawab: | |
Rehab tidak bisa menurunkan PH, rehab tujuannya untuk menjaga kondisi jantung yang masih tersisa baik itu pompa jantung kanan atau pompa jantung kiri. | |
7 | Pertanyaan dari Emma Srie: |
Malam Dok. Saya Emma ibu dari Nadia 16 tahun dengan PDA ASD secundum aorpa dan PH. Saya mau tanya akhir-akhir ini Nadia sering drop edema dan sesak. Apa itu penyebabnya? Padahal minum sudah dibatasi, makanan dijaga, bahkan air kencing pun ditampung. Apa karena PH nya atau karena jantungnya sudah capek? Terima kasih Dok. | |
Jawab: | |
Malam Bu Emma, betul itu karena PH nya Bu, PH akan lama-kelamaan membebani jantung kanan sedemikian rupa sehingga fungsi jantung kanan akan perlahan menurun. Kalau sudah menurun maka asupan cairan perlu dibatasi karena salah satu fungsi jantung adalah memompa cairan Bu. | |
Emma Srie: | |
Berarti anak saya itu PH karena PJB awanya ya? Karena awalnya PDA saja nah umur 13 tahun jadi ada PH juga, itu apa karena terlambat penanganan atau bagaimana ya dok? | |
Jawab: | |
Kita perlu gali kronologis detailnya bu untuk mengatakan ini suatu keterlambaran penanganan. Namun, secara umum 55% bayi baru lahir tidak terdeteksi ada kelainan PJB bu, ini data dari negara barat sehingga bisa diperkitakan di negara berkembang seperti kita bagaimana. Tentunya hal ini sama-sama tidak kita inginkan. | |
8 | Pertanyaan dari Sari: |
Assalamualaikum Dok, saya Sari PH Primer dari Malang. Seminggu yang lalu saya opname karena batuk pilek dan muntah-muntah tidak berhenti. Kata dokter SpJP saya mengalami ISPA dan diberi obat anti muntah. Alhamdulillah muntahnya berhenti dan diperbolehkan pulang. Tapi sampai sekarang batuk pileknya tidak sembuh. Adakah obat untuk ISPA serta batuk pilek baiknya minum apa ya Dok. Terima kasih. | |
Jawab: | |
Waalaikumsalam, batuk pilek lendirnya kental atau encer mbak Sari? | |
Sari: | |
Encer, Dok. | |
Jawab: | |
Sementara jika masih pilek meler berikan Loratadin 1x10mg saja, jika demam saya rasa perlu antibiotik | |
9 | Pertanyaan dari Arni: |
Dok, saya juga mau bertanya. Apa yang menyebabkan PJB menjadi PH? Karena seperti yang kita ketahui ternyata tidak semua PJB ada PH. | |
Jawab: | |
Pertanyaan bagus mbak Arni. PJB jadi PH karena ada aliran darah berlebihan (melalui lubang di sekat, atau jalur lain) ke arteri pulmonal sehingga yang awalnya tekanan di arteri paru itu rendah lama-kelamaan karena dibanjiri aliran jadi tekanannya tinggi. | |
10 | Pertanyaan dari Amida Yana: |
Malam dr.Asmoko, saya Amida didiagnosa ASD PH. Bagaimana cara agar tekanan PH ini bisa turun? Karena sudah 4 tahun konsumsi sildenafil dan dorner tapi tekanan PH tidak turun-turun malah kadang naik. Aktivitas sudah saya batasi, apa yang harus saya lakukan Dok? Terima kasih. | |
Jawab: | |
Malam bu Amida, ASD PH kemudian disarankan utnuk operasi atau tidak Bu? | |
Amida Yana: | |
Kata dokter tidak ada harapan bisa dioperasi karena tekanan PH nya sudah tinggi. Tekanan PH saya dikisaran 83-105, alhamdulillah untuk kondisi kesehatan saya sudah lebih baik Dok. | |
11 | Pertanyaan dari Valerie Atirza: |
Malam dr.Asmoko, saya Ririe dari Bandung usia 34 tahun dengan riwayat VSD, PH bidirectional shunt, eisenmenger dan tidak bisa koreksi tapi tetap happy J yang ingin saya tanyakan adalah dengan diagnosa seperti itu prognosis kedepannya bagaimana Dok? Saat ini saya rutin dengan dorner 3×1. | |
Jawab: | |
Malam mbak Ririe. Dengan dorner klinis sehari-hari mbak Ririe bagaimana? Keluhan-keluhannya? | |
Valerie Atirza: | |
Alhamdulillah kegiatan lumayan lancar tapi memang tidak seperti dahulu. Terkadang sesak sih dok, tapi hasil echo terakhir ph nya stabil, apakah ada kemungkinan lain dok? | |
Jawab: | |
Dengan dorner kegiatan mbak Valerie alhamdulillah lancar, prognosis ke depan untuk eisenmenger memang sulit untuk diungkapkan. Tapi marilah bersama-sama kita hadapi dengan mbak Valerie rajin kontrol, insya Allah akan lebih baik dibanding putus asa dan tidak kontrol. | |
Valerie Atirza: | |
Kalau kebocoran semakin membesar disebabkan oleh apa? Akan berpengaruh dalam kegiatan ya, misal jadi cepat sesak, karena kan darah jadi lebih banyak tercampur kotor dan bersih. | |
Jawab: | |
Ukuran setahu saya tidak bisa membesar. Ukuran lubang VSD/ASD/kebcoran tidak bisa membesar. Kalau mengecil bisa dengan catatan dibawah usia sekolah. | |
Valerie Atirza: | |
Hasil echo saya pertama 14mm dok, bulan kemarin jadi 26mm. Agak shock saya. | |
Jawab: | |
Boleh saya lihat laporan echonya dan perbandingannya mbak? | |
Itu artinya pengukurannya pada posisi yang berbeda. Karena lubang VSD tidak bulat sempurna seperti lingkaran tapi ada yang lonjong, dsb. | |
Sebagai intermezzo, saya sedang berupaya membangun jaringan perawat/bidan di daerah untuk melakukan skrining penyakit jantung bawaan pada bayi/anak sehingga masyarakat lebih waspada dan diagnosis serta tatalaksana bisa dilakukan lebih dini, mohon doanya ya. | |
-dr.Asmoko,SpJP | |
12 | Pertanyaan dari Desi Oktaviani: |
Malam dr.Asmoko, saya Desi diagnosa ASD PH. Bulan Juli 2018 kemarin sempat dilakukan RHC, saat sedang tindakan berlangsung tiba-tiba saya merasa sesak banget sampai pingsan mungkin. Kata dokter yang menangani saat tindakan berlangsung selaput jantungnya sobek sampai darah itu merendam jantungnya dok. Yang mau saya tanyakan, kenapa kok bisa selaput jantungnya sobek kena alat kateternya, apa benar karena PH nya tinggi, atau ada penyebab lain? | |
Jawab: | |
Malam mbak Desi, bisa saja namun sangat sangat jarang. Saya perlu lihat detil laporan tindakannya dan kronologisnya. Namun, perlu diketahui semua tindakan kedokteran ada risikonya, jika dianjurkan dokter untuk melakukannya berarti manfaat jauh lebih besar daripada risiko, jika terjadi sesuatu itu diluar dari kuasa kita manusia. | |
Desi Oktaviani: | |
Satu pertanyaan lagi Dok, sekarang saya sedang mengandung, nah untuk obat sildenafil sama dorner dilanjut atau stop ya dok? | |
Jawab: | |
Mbak Desi minum kedua-duanya? Info terakhir yang say abaca adalah sildenafil atau tadalafil & prostacyclin derivatives (beraprost sodium, merek Dorner; iloprost nebulizer, merek Ventavis) are safe. | |
Dilanjutkan mbak Desi, dengan pertibangan jika tidak minum, kondisi PH nya memburuk, maka mudarat kepada ibu dan bayi lebih banyak. Ngomong-ngoong hasil cath nya bagaimana mbak Desi? | |
13 | Pertanyaan dari Tri Rahayu: |
Selamat malam dok, saya Tri Rahayu post ASD PH berat. Pas op PH 135mmHg. Setelah 7 bulan post op PH masih stabil di 100an. Apa ya dok yang menyebabkan PH sulit turun? Padahal ASD saya sudah ditutup. Saya konsumsi dorner 1×1, silde 3×50, concor 1×25. Apakah ASD dengan PH berat bisa ditutup dengan ASO? | |
Jawab: | |
Malam mbak Tri, jadi PH akibat PJB ini memang kompleks, proses aliran yang tidak semestinya masuk ke paru-paru dalam waktu lama mau tidak mau akan mengubah struktur pembuluh darah paru mbak Tri sehingga lebih kaku dan lebih tebal. Operasi ASD hanya menutup lubangnya, tapi pembuluh darah paru yang terlanjur menebal dan kaku tadi tetap seperti itu, sehingga yang bisa kita lakukan adalah minum obat untuk mengurangi tekanan paru dan berharap agar tekanannya bisa kembali normal. Boleh saya tahu pari pre op mbak Tri berapa? | |
Asalkan rim atau bibir jaringan sekitar lubang ASD nya memenuhi syarat dan hasil RHC/kateter jantung kanannya baik, kesimpulannya=bisa. | |
Tri Rahayu: | |
Pari pre op 5.1 dok dengan qp qs 1.4. Berarti untuk PH turun butuh proses ya dok? | |
Jawab: | |
Dengan tes O2 jadi berapa mbak? | |
Tri Rahayu: | |
Itu tadi sudah dengan tes oksigen dok. Pre O2 tes pari 14. Post O2 test 5.1 dengan PH 135. Penutupan dengan PFO creation. | |
Jawab: | |
OK berarti memang kondisi saat maju operasi adalah high risk untuk mengalami PH post op. Tapi jika tidak dioperasi akan lebih merugikan mbak Tri. Betul, untuk PH menjadi turun perlu proses. | |
Tri Rahayu: | |
Iya Dok, kata dokter BTKV saya 2x dibedah. Karena nyawa hampir melayang, trus katanya dibedah lagi, PFO nya agak dilebarkan. | |
14 | Pertanyaan dari dr.Noviana: |
Saya mau tanya dok berarti kira-kira kapan waktu terbaik usia dilakukan screening pada anak dokter? Terima kasih. | |
Jawab: | |
24-36 jam pertama kelahiran, dilakukan screening saturasi oksigen. | |
Alhamdulillah, mudah-mudahan bermanfaat untuk kita semua. Semoga rekan-rekan YHPI beserta anggota sehat selalu dan diberi rahmat nikmat sehat nikmat udara yang gratis ini, nikmat silaturahmi. Mohon maaf bila ada yang kurang berkenan. Semoga bisa berdiskusi lagi di lain waktu, bahkan ikut berkupul kalau ada gathering. Sekian, wassalmualaikum. | |
-dr.Asmoko, SpJP |