Kuliah Whatsapp adalah program tanya jawab lewat group di aplikasi whatsapp antara anggota YHPI dengan dokter/narasumber ahli lainnya untuk topik-topik terkait Hipertensi Paru yang diadakan secara rutin dan berkala.
Untuk bergabung dalam group whatsapp dan mengikuti kuliah berikutnya, silakan hubungi Admin Pusat YHPI 0811-8986-799
PENGUMUMAN KULWAP YHPI
- Waktu : Selasa, 31 Januari 2023
- Pukul : 19.00 – 20.00 WIB
- Narasumber : dr. Dwi Jayanti Sugeng, Sp.JP
- Tema : Tips Aman Mengkonsumsi Warfarin
- Moderator : Amida
1. Pertanyaan:
Nama: Nopitasari, Usia: 31 tahun, Domisili : Bogor, Diagnosa: asd PH. Pertanyaan:
- dok saya mengalami HB tinggi paling tinggi itu kadang suka 23 sesudah di flabotomi cuman turun sdkit dok 19
- Biasanya saya sudah tidak haid tapi kadang haid itu pun ga tentu dan tidak banyak
Yang saya ingin tanyakan. Keluhan saya itu memang harus pake pengencer darah dok supaya aman. Tips nya dok supaya aman mengkonsumsi warparin. Sebelum nya saya pernah berhenti. Tapi udah sekitar 4 bulan sya konsumsi lagi warfarin. Terimakasih dok
Jawaban:
Konsumsi warfarin umumnya dimulai dengan dosis 4-5mg apabila tidak ada gangguan seperti perdarahan, yang kemudian dipantau dengan pemeriksaan lab yaitu INR dan keadaan klinis pasien (adakah tanda perdarahan selama konsumsi). Target INR umumnya adalah 2-3, kecuali pada pengguna katup mitral prostetik, dlm hal ini target bisa lbh tinggi yaitu 2.5-3.5.
Penggunaan warfarin dengan kontrol INR rutin dan mengawasi tanda perdarahan (misal kencing disertai darah, lebam yang sering, banyak dan sulit hilang, batuk/muntah darah dalam jumlah banyak dsb), menyampaikan pada dokter perihal tanda2 tersebut, akan membantu tercapainya kadar terapi warfarin (dengan meningkatkan/ menurunkan dosis sesuai kebutuhan) dan mencegah efek samping.
Nopitasari:
Kalo gejala seperti itu tidak ada dok…hanya HB aja yang tinggi
Dokter:
InsyaAllah aman selama target INR tercapai. Hb tinggi juga perlu dievaluasi, dan dilakukan phlebotomi bila diperlukan. Perlu diketahui target Hb bukanlah Hb spt orang “normal” pada umumnya,, pada banyak kasus Ht di bawah 60 sudah cukup menjadi referensi dokter dalam memulangkan pasien setelah phlebotomi berulang
2. Pertanyaan:
Nama : diah indriani, Usia : 32 tahun, Domisili : Tangerang, Diagnosis : CETPH. Selamat malam dok, dari awal saya di diagnosis PH, INR saya selalu di angka 2 koma sekian, beberapa hari yang lalu pun masih sama, biasanya sya mengkonsumsi wafarin 2×1 setiap hari, apakah itu artinya darah saya kental atau encer ya dok, apa yang harus saya konsumsi agar INR menjadi normal. Sehingga tidak ketergantungan warfarin, terimakasih sebelumnya dok.
Jawaban:
Warfarin umumnya dikonsumsi 1x sehari pada malam hari, dengan target INR 2-3. Bila target tercapai, bisa dibilang darah sdh encer, dan memang hal ini yang diharapkan dalam pemberian warfarin : mencegah pembekuan/gumpalan darah. Bila INR “normal” (di bawah INR target) pada pasien yang memang membutuhkan warfarin, maka resiko penggumpalan darah akan naik,, dan resiko terjadinya emboli paru, stroke dll akan naik. INR akan turun dengan sendirinya bila warfarin distop. Tapi tentu saja pada pasien2 resiko tinggi spt CTEPH bukan INR “normal” layaknya orang2 tanpa resiko penggumpalan darah yang diharapkan.
3. Pertanyaan:
Nama: Ayu Usia: 47 th, Domisili: bogor, Diagnosa: PH,RHF. Saya sampai sekarang msh mengkonsumsi warfarin (simarc) 1×1, hasil lab INR 3 bulan yang lalu 1,24. Apakah aman ya dok untuk saya ke dokter gigi untuk scalling gigi? karena kondisi saya sekarang ketika saya kena luka sedikit saja darahnya bisa banyak sekali. Terimakasih sebelumnya
Jawaban:
Pada pasien yang menggunakan warfarin dan mencapai INR target (2-3), umumnya akan lebih mudah berdarah dan lebih sulit berhenti dibanding yang tidak mengkonsumsi warfarin. Biasanya apabila diperlukan tindakan yang menyebabkan terjadinya perlukaan warfarin akan dihentikan sekitar 5 hr, tergantung dari perlunya tindakan dan resiko yang kemungkinan timbul. Umumnya dokter gigi akan meminta memo dari dokter jantung terkait tindakan yang akan dilakukan. Sebagai orang yang paham dan mengerti riwayat pasien tersebut dokter jantung akan mempertimbangkan perlunya penghentian sementara warfarin. Keputusan ini bisa berbeda untuk tiap dokter/pasien mengingat riwayatnya juga berbeda2. Jadi sebaiknya diskusikan dl dengan dokter jantung yang biasa menangani ya bu 🙂
4. Pertanyaan:
Nama: Rezka, Usia: 28 tahun, Domisili: barabai, kalsel, Diagnosa: idiopathic PH. Beberapa bulan terakhir saya diresepkan Nostrok/Xarelto dan diminum 3x dalam seminggu. apakah obat-obatan ini termasuk dalam golongan warfarin/pengencer darah dok? dokter saya meresepkan obat tersebut dikarenakan sebelumnya saya dicurigai CTEPH dan sudah melakukan CT scan thorax namun belum sampai V/Q scan karena keterbatasan alat, sehingga diagnosa saya masih idiopathic PH sampai sekarang.
Hb saya kisaran 13,5 – 15 dan saya hampir satu tahun ini menstruasi tidak lancar/tidak mens sama sekali. apakah aman untuk kondisi saya memgonsumsi obat-obatan di atas? dan apa manfaat obat2an tersebut untuk kondisi saya? terima kasih dok
Jawaban:
Xarelto (rivaroxaban)merupakan obat pengencer darah dari golongan DOAC (direct oral anticoagulant). Berbeda dengan warfarin yang memerlukan pemeriksaan INR rutin, rivaroxaban tidak memerlukan lab rutin, sehingga tergolong lebih aman dan nyaman dalam pemberian (bagi dokter) maupun konsumsi (bagi pasien). Pada pasien2 dengan PJB sianotik, atau pasien yang saturasinya rendah, memang umumnya akan lebih mudah untuk menderita gangguan menstruasi (lambat mens atau tidak mens). Hal ini kemungkinan disebabkan oleh gangguan fungsi ovarium yang ditimbulkan akibat keadaan-kedaan tersebut, walaupun belum banyak penelitian yang dilakukan untuk menggali hal ini. Pada pasien CTEPH akan terjadi peningkatan resiko emboli paru,, maka dari itu diperlukan antikoagulan
5. Pertanyaan:
Nama: Riza, Usia: 31 th, Domisili: Jogja, Diagnosa: vsd ph. Dok izin bertanya apa perbedaan warfarin dengan aspilet? dari fungsi secara khususnya & cara penggunaannya? apakah aspilet bisa untuk terapi lainnya selain penyakit jantung? Terima kasih dok.
Jawaban:
Aspilet (asam asetilsalisilat) adalah obat antiplatelet yang juga dpt berfungsi sbg antiinflamasi, sedangkan warfarin adalan antikoagulan. Aspilet pada umumnya digunakan untuk mencegah platelet membentuk trombus/sumbatan pembuluh darah (biasanya pada penyakit jantung koroner). Aspilet juga memiliki kandungan antiinflamasi/peradangan dan anti nyeri, di mana di negara-negara barat banyak digunakan untuk serangan migrain hebat/sakit kepala hebat. Namun perlu disadari potensi pengencer darah dari obat ini, sehingga potensi terjadinya perdarahan akan meningkat, baik ringan maupun berat.
Maka dari itu umumnya di indonesia obat ini terutama digunakan hanya bila terindikasi adanya resiko sumbatan pembuluh darah, atau adanya peradangan pada otot jantung (miokarditis). Warfarin merupakan antagonis vitamin K, yang masuk ke golongan antikoagulan. Biasanya digunakan pada keadaan di mana sudah terdeteksi adanya gumpalan/bekuan darah/trombus, atau pada keadaan di mana ada resiko tinggi terhadap ini (misalkan atrial fibrilasi, trombosis vena dalam, emboli pd stroke/paru, trombus di dalam ruang jantung dll).
6. Pertanyaan:
Nama: ELseria simanullang, Usia: 34 thn, Domisili: Medan, Diagnosa: PDA +PH. Kemarin saat sy diopname dengann keluhan batuk berat dan sesak berat dengann INR awal masuk opname 1,79 ,lalu saya dikasih minum obat pengencer darah warfarin setelah minum malamnya dahak saya berdarah saya langsung info kepada dokter pertama disarankan untuk cek dahak selanjut hasil dari paru menyatakan negatif, namun dahak saya masih berdarah akhirnya warfarin disetop namun meskipun disetop tapi masih terus saja berdarah hanya saja darahnya sudah tinggal sedikit smpe sekarang kira2 hal tersbt kenapa iya dok ?
Jawaban:
Pada pasien-pasien dengan PH, ada resiko untuk terjadinya perdarahan dikarenakan injury/cedera pada pembuluh kapiler karena tingginya tekanan pada pembuluh darah paru, baik dengan/tanpa warfarin sekalipun. Bila jumlah darah hanya sedikit, dan INR sdh normal, kemungkinan besar bukan lagi dikarenakan konsumsi warfarin, melainkan keadaan PH itu sendiri yang menyebabkan injuri kapiler darah
7. Pertanyaan:
Nama : dyah, Usia : 37th, Domisili : madiun, Diagnosa : CTEPH + CVI. Obat yang saya konsumsi sildenafil 3×50 mg dan xarelto 1×10 mg. Saya tiap hari selalu hemoptoe tiap bangun tidur dan dini hari dokter, adakah tips agar hemoptoe saya bisa berkurang/ berhenti dokter dan INR saya selama ini tidak pernah mencapai target. PH saya terakhir oktober 2022 : 43. Terima kasih dokter
Jawaban:
Pada pasien-pasien dengan PH, akan rentan terjadi cedera pada kapiler paru sehingga menimbulkan hemoptoe, terlebih dengan tekanan paru>40 mmHg. Namun menggunakan obat penghenti perdarahan tentunya akan beresiko untuk terjadinya gumpalan darah dan tidak menyelesaikan masalah mengingat penyebabnya adalah tingginya tekanan paru. Pastikan sildenafil tetap dikonsumsi rutin. Diskusikan dengan dokter jantung mengenai kemungkinan penambahan terapi (mungkin dengan penyekat kanal kalsium/lainnya sesuai pertimbangan dokter jantung yang bersangkutan) Selain itu posisi tidur dengan bantal tinggi/tidak flat, dan diet rendah garam, diharap akan membantu.
8. Pertanyaan:
Nama : fatma Mazni Putri, Usia : 43tahun, Domisili : Pekanbaru, Diagnosa: PH disebabkan autoimun. Saya diminum Lixiana 30mg (pengencer darah) 1×1. Dok, apa efek jangka panjang jika saya pake ini seumur hidup? Saat ini saya minum selang seling atau kadang hanya sesekali jika saya butuh. Apakah ada yang perlu saya perhatikan dlm memakai obat ini? Ex. Jika ke dokter gigi atau kondisi lainnya? Terimakasih
Jawaban:
Lixiana/edoxaban merupakan golongan pengencer darah yang dpt dikonsumsi jangka panjang tanpa memerlukan kontrol lab. Efek samping yang mungkin timbul dr penggunaan pengencer darah jangka panjang tentunya adalah perdarahan, jd harus dengan indikasi dan awareness pasien, bila ada tanda2 perdarahan konsultasikan pada dokter jantung masing2. Pada tindakan yang membutuhkan dilakukan perlukaan spt misal tindakan bedah, operasi gigi, perlu perhatian khusus karena obat harus dihentikan bbrp waktu. Diskusi dengan dokter jantung masing2 diperlukan untuk membahas perlu/tidaknya tindakan tersebut, atau mengenai dpt/tidaknya dilakukan penghentian obat. Dokter yang melakukan tindakan (cabut gigi/operasi/lainnya) umumnya akan meminta pendapat dokter jantung bersangkutan terlebih dahulu sebelum memutuskan dilakukannya tindakan.
9. Pertanyaan:
nama: rina kusnawati, usia : 48th, domisli: sukabumi jabar, diagnosa : asd dan koroner sudah operasi tgl 26 des. saya selama sebelum opersi tidak pernah minum obat pengencer darah , tapi setelah opersi saya minum notisil 2mg, sekali minum 2 , tapi tiba-tiba saya kencing berdarah, ini ketika di ruangan setelah oprasi ,lalu dokter memhentikan selama 3 hari , trs test INR saya tinggi , dan dokter memberikan 1/2 tablet agar INR stabil , setelah saya bisa pulang ke rumah, kemudian dokter memberkan Notisil 1x minum 1 pada malam hari ,lalu bulan berikutnya saya dapat rujukan juga buat test lab INR ,apakah saya harus rutin tiap hari minum , mengingat takut pendarahan lagi , bagaimana dok baik nya ,apa jika 2 hari minum nya ,terimaksih
Jawaban:
Penggunaan obat pengencer darah, dalam hal ini warfarin, merupakan hal yang penting dan harus sesuai petunjuk dokter. Selama diberikan petunjuk untuk minum obat tiap hari, alangkah baiknya ttp sesuai arahan, selama dikontrol dengan pemeriksaan INR, karena INR yang di bawah standar/tidak sesuai target akan meningkatkan resiko emboli/stroke, sesuatu yang sangat tidak diharapkan
10. Pertanyaan:
Nama: evelyn, Usia: 5bulan, Domisili: belitung, Diagnosa: PH tinggi – jantung kanan bawah besar. Dok , PH anak saya tergolong cukup tinggi. Dan dokter ingin melakukan cath untuk tegak diagnosa? Apakah aman? Sekarang anak saya kondimsi sildenafil 3×1 , tpi kondisi anak tidak pernah biru dan satur oksigen diatas 98-100 selalu.
Jawaban:
Pemeriksaan kateterisasi jantung untuk mendiagnosis PH memang diperlukan, terlebih untuk menentukan tindakan yang akan diambil selanjutnya, mengingat kateterisasi adalah standar baku dalan penegakan diagnosis. Hal ini juga untuk evaluasi apakah penggunaan sildenafil tersebut sudah bisa menurunkan PH. Biasanya hal ini dilakukan pada pasien-pasien yang direncanakan koreksi penutupan lubang (asd, vsd, pda), atau sekalian memastikan keberadaan lubang tersebut (apakah PH disebabkan ada lubang atau penyebab lain). Jadi semisal dari hasil kateterisasi didapatkan lubang, dan PH bisa dikontrol/tidak ada ph, penutupan defek bisa dilakukan dengan aman.
11. Pertanyaan:
Nama: Syahmi, Usia: 13 Thn, Domisili: Baubau, Sulawesi Tenggara, Diagnosa: VSD dan ASD PH ( Alhamdulillah September 2022 PDA closure RHC ). Mohon maaf dok, izin bertanya. Kemarin setelah tindakan PDA closure, syahmi disarankan untuk terapi sildenafil sambil menunggu jadwal tindakan tutup katub lagi. Selama mengonsumsi obat, syahmi batuk-batuk dan menggigil disertai demam sdh 2 kali dalam waktu yang berbeda.. dan saat menggigil saya perhatikan kuku kaki dan tangannya membiru tapi itu tidak berlangsung lama dok, hilang dengan sendirinya, Mohon pencerahannya dok. Bagaimana dengan gejala diatas, apa karena obat ? Memang beberapa kali absen minum obat karena kehabisan obat dan disini agak sulit untuk dapat stok sildenafil.. Terimakasih dok
Jawaban:
Dik syahmi,, konsumsi sildenafil rutin memang diperlukan agar tekanan paru menurun/ tidak meningkat sehingga aman untuk penutupan defek/lubang pada PJB. Bila tekanan parunya meningkat, akan lebih mudah terjadi injuri/kerusakan/gangguan pada parenkim paru.. hal ini bisa menimbulkan gejala seperti turunnya saturasi oksigen, pneumonia : rentan batuk yang bisa disertai demam dll. Sebaiknya obat dikonsumsi teratur ya.. untuk sulitnya sildenafil bisa didiskusikan dengan dokter jantungnya, semoga ada solusi
12. Pertanyaan:
Nama : Erna susila Wati, Umur :32th, Domisili : Aceh, Diagnosa , katup bocor+pH. Saya sering sakit kepala dok, saya sering pusing, padahal sudah minum pengencer darah, saturasi oksigen saya sering di angka 94-95 , apakah pengencer darah juga berpengaruh terhadap kurangnya oksigen, terimakasih dokter.
Jawaban:
Mungkin diperlukan pemeriksaan lebih lanjut seperti gula darah, tensi, darah rutin, apalagi dengan saturasi semakin turun. Bila didapatkan Hb/Ht terlalu tinggi bisa menyebabkan pusing. Selain itu turunnya saturasi yang bersifat sewaktu-waktu juga berpengaruh terhadap asupan oksigen ke otak.
13. Pertanyaan:
Nama :cucun maesaro, Umur :36, Diagnosis :jantung bengkak, Obat: sildenafil25mg. Pertanyaan: saya sudah tidak haid 6 tahun apa saya bisa haid dan hamil lagi dok
Jawaban:
Jantung bengkak ini banyak penyebabnya,, tapi melihat ada terapi sildenafil kemungkinan ada PH dan penurunan saturasi oksigen. Seperti sudah saya jelaskan sebelumnya tadi, keadaan rendahnya saturasi oksigen pada pasien dengan PJB/PH ini kemungkinan mempengaruhi fungsi ovarium. Apabila keadaan tersebut menetap, kemungkinan besar gangguan ovarium juga bs menetap. Tapi sekali lagi,, penelitiannya belum banyak, masih banyak PR untuk menggali permasalahan penyakit jantung pada wanita.
“Untuk teman-teman semua tetap semangat, minum obat sesuai petunjuk, diskusikan dengan dokternya masing-masing tiap ada kebingungan/ keraguan. Jangan stress/ putus asa karena insyaAllah PH bisa dikontrol asal dideteksi dini dan diterapi dengan sesuai. Semangat!”_dr. Dwi Jayanti Sugeng, Sp.JP