Kuliah Whatsapp adalah program tanya jawab lewat group di aplikasi whatsapp antara anggota YHPI dengan dokter/narasumber ahli lainnya untuk topik-topik terkait Hipertensi Paru yang diadakan secara rutin dan berkala.
Untuk bergabung dalam group whatsapp dan mengikuti kuliah berikutnya, silakan hubungi Admin Pusat YHPI 0811-8986-799
PENGUMUMAN KULWAP YHPI
- Waktu : Senin, 27 Mei 2024
- Pukul : 19.00 – 21.00 WIB
- Narasumber : Rt. Annissa Apsyari, M.Psi., Psikolog
- Tema : Mengelola Rasa Cemas
- Moderator : Amida
Untuk melihat materi silahkan KLIK DISINI
Ibu, bapak, adik, kakak, mas, dan mba semua, siapa sih yang tidak merasakan cemas? hal tersebut sangatlah manusiawi, justru saya malah mempertanyakan ketika ada seseorang yang dalam hidupnya tidak pernah merasakan cemas. cemas itu adalah hal yang wajar terjadi pada diri kita, muncul ketika kita menghadapi situasi yang memunculkan kekhawatiran tentang apa yang mungkin atau tidak akan terjadi di masa depan. Perasaan cemas merupakan pengingat bagi kita akan kemungkinan-kemungkinan bahaya yang terjadi dan membuat kita melakukan persiapan untuk melindungi diri kita.
Pemicunya beragam, namun yang terpenting adalah kita perlu mengenali sumber permasalahannya sehingga kita dapat mengelolanya dengan baik. Reaksi cemas pun akan bergantung pada pengalaman dan pemikiran kita, oleh karena itu dengan mengelola pemikiran kita dan memaknai situasi dengan tepat, dapat membantu kita untuk mengelola rasa cemas lebih adaptif dan efisien
Bayangin deh ketika kita merasa sangaaat cemas, menjadi khawatir dan berlebihan, lalu tidak terkendali, kita akan terus waspada loh, jantung berdebar, kondisi fisik akan menjadi tidak nyaman, hal ini dapat menganggu aktivitas kita sehari-hari, oleh karena itu ada baiknya kita mengelola rasa cemas ini dengan lebih adaptif. bagaimana caranya?
Penting bagi kita untuk mengenali sumber kecemasan sehingga kita lebih paham langkah apa yang dapat dilakukan untuk mengatasinya sehingga tindakan yang dilakukan adaptif dalam menurunkan kecemasan.
kita bisa memulainya dengan menuliskan perasaan dan pemikiran yang muncul saat kita mulai merasakan kecemasan. Tuliskan juga hal apa yang menyebabkannya. Dengan mengetahuinya, kita dapat mengenali dan mencoba untuk menerima situasi tersebut sehingga kita dapat mengetahui secara objektif apa yang dapat kita lakukan untuk menghadapi rasa cemas dengan lebih adaptif.
Selain itu, berbagi kepada orang yang kita percaya dan membuat kita nyaman pun dapat membantu kita untuk mengelolanya, dan bonusnya kita mendapatkan support system untuk mendukung kita dalam melewati kecemasan-kecemasan yang dihadapi.
1. Pertanyaan:
Nama : Rian, Usia : 29th, Domisili : Depok. Apa obat PH mempengaruhi atau ada efek samping ke kecemasan/psikologis? Bagaimana caranya daftar konsul ke psikolog pakai bpjs?
Jawaban:
Selamat malam mas Rian, terima kasih sudah memberikan pertanyaannya kepada saya. Saya coba izin menjawab terkait dengan pertanyaannya mas Rian.
Namun sebelumnya mohon maaf sekali saya seorang psikolog dan tidak memiliki legalitas untuk memberikan obat atau farmakologi kepada pasien, saya hanya memberikan intervensi berupa psikoterapi (penanganan secara psikologis). Terkait dengan indikasi atau efek obat, ada baiknya dikonsultasikan terlebih dahulu kepada ahlinya, seperti dokter atau apoteker yang lebih menguasai di bidang obat-obatan (farmakologi). Jika sudah dikonsultasikan dan ternyata ditemukan aspek-aspek lain yang ternyata secara biologis tidak memengaruhi (ditemukan faktor psikologis), maka mas Rian bisa untuk mengonsultasikan lebih lanjut kepada psikolog terkait dengan efek, gejala, atau keluhan yang dirasakan.
Untuk pertanyaan kedua terkait BPJS, mas Rian dapat mendaftarkan diri ke fasilitas kesehatan (faskes) yang ditanggung olh BPJS dan memiliki layanan psikolog karena saat ini memang untuk layanan psikolog di beberapa faskes kesehatan yang melayani BPJS, sudah dapat digunakan. Mungkin itu yang dapat saya sampaikan, semoga dapat menjawab pertanyaannya mas Rian
2. Pertanyaan:
Nama: Ulfa, Usia: 26th, Domisili: Ponorogo. Yang sakit pjb dan ph anak saya usia 3thn dok. Dia memiliki tingkat kecemasan dan ketakutan yang lebih dari pada umumnya kecemasan dan ketakutan anak. Misal ketemu dengan orang baru, ada tamu itu pasti ketakutan. Bagaimana untuk mengurangi kecemasan dan ketakutan yang over di anak?
Apa kecemasan dan ketakutan nya ini memang efek dari sakit jantung nya? Apa dengan konsumsi obat jantung dan Ph bisa mengurangi tingkat kecemasan dan ketakutan nya terhadap sesuatu? Terima kasih
Jawaban:
Selamat malam mba Ulfa, terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya. Sebelumnya saya ingin menjelaskan bahwa konsentrasi saya adalah psikolog klinis dewasa, namun saya akan coba menjawab pertanyaan dari mba Ulfa terkait dengan pertanyaannya
Terkait dengan kecemasan pada anak usia 3 tahun, kecemasan untuk bertemu orang baru adalah hal yang masih wajar, ditambah jika misalkan anak ini sakit, apakah ada pengalaman lain yang memengaruhi, misalkan ditakut2i oleh lingkungan kaya “jangan nakal nanti sakit” dll itu bisa memperkuat.
Apalagi di usia 3 tahun ini anak2 sedang ada di fase dimana dia mengidentidikasi diri, kedekatan dengan orang lain, dan orang asing, jadi wajar akan muncul kecemasan. Tinggal kita sebagai lingkungannya memperkuat kalau misalnya mau ketemu lingkungan baru. Misalnya sounding/memberitahukan terlebih dulu “besok kita mau ketemu siapa aja, dia itu siapa, orangnya kayak apa, nanti main bareng ya”, kasih tau kalau ada apa2 kita standby di sekitarnya (untuk memberikan rasa aman), sambil pas dia berinteraksi kita tetep kasih rasa aman misal duduk disebelahnya atau di sekitar dia yang bisa dia liat, nah kalau kita liat dia bisa berinteraksi sedikit aja sama orang lain, kita kasih penguatan kayak kasih senyum, jempol, usapan, dll. Setelahnya kita review dan kasih pujian verbal misal “tadi mama seneng banget liat adek bisa main bareng sama X, besok2 kalau ketemu lagi main lagi ya”.
Namun jika hal-hal yang saya sampaikan tersebut sudah dilakukan dan belum berdampak apapun (tidak ada perubahan atau perubahannya minim), kita perlu melihat sejauh mana kecemasannya ini sudah mengganggu, jika hal tersebut terjadi mungkin saran saya perlu dikonsultasikan lebih lanjut ke psikolog klinis anak. Mungkin itu yang dapat saya sampaikan, semoga dapat menjawab pertanyaannya mba Ulfa
Ulfa:
Iya dok, terima kasih jawaban dan penjelasanya. Kecemasan yang berlebihan ini apa memang karena sakit jantung nya itu apa bukan ya dok?Karena kalau di takut”i sama lingkungan kayak nya tidak dok
Misal mau main seluncuran gtu biasa nya selalu saya motivasi” untuk mencoba saya perlihatkan kpd anak” lain yang sedang main. Dan saya jelaskan itu tidak apa”, tetap saja anak nya takutt
Psikolog:
hal ini perlu dikonsultasikan lebih lanjut mba Ulfa kepada psikolog klinis anak, untuk dilakukan pemeriksaan dan observasi lebih lanjut agar dapat mengetahui gejala dan perilakunya secara pasti
3. Pertanyaan:
Nama: Vonny otoluwa, Usia: 28tahun, Domisili:Makassar. Bagaimana mengelola rasa cemas kardiofobia.. apakah perbedaan dengan anixety kardiofobia… Terimakasih
Jawaban:
selamat malam mba Vonny, terima kasih sudah bertanya, saya izin menjawab ya mba. Terkait dengan cardiophobia, mungkin saya perlu menjelaskan terlebih dahulu tentang phobia. Phobia ketakutan secara nyata dan terus menerus, berlebihan, tidak masuk akal, ditandai oleh antisipasi terhadap objek/situasi yang spesifik, jadi ketakutan yang tidak terkelola ini memunculkan perilaku *menghindar* dari objek/situasi yang ditakuti tersebut.
Dalam penganangan fobia, perlu diketahui terlebih dahulu secara mendalam penyebab terjadinya fobia yang dialami agar dapat dengan tepat dan efektif dalam mengelolanya, biasanya setelah kita mengetahui apa penyebabnya, untuk penanganan fobia akan dilakukan pemaparan diri terhadap hal yang dihindari/penyebab phobi (disebut juga sebagai exposure dan sayastematic desensitization). Namun terkait dengan treatment yang tepat, ada baiknya dikonsultasikan dengan psikolog atau psikiater. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan penganganan yang lebih efektif dan tepat sesuai dengan yang dialami oleh mba Vonny, terlebih ketika sudah mengganggu aktivitas/kegiatan sehari2. Semoga dapat membantu dan menjawab pertanyaannya mba Vonny
4. Pertanyaan:
Nama : Puji martono, Usia : 46 th, Domisili : wonosobo. Dok…bagaimana cara mengatasi kecemasan berlebih yang mengakibatkan debar jantung tidak terkontrol?seberapa efektif obat yang diberikan dokter untuk mengatasi kecemasan atau jantung berdebar yang sulit dikendalikan? Terimakasih
Jawaban:
Selamat malam pa Puji, terima kasih telah bertanya, saya izin menjawab pertanyaannya. Terkait dengan mengatasi kecemasan, untuk emergency yang dapat segera dilakukan adalah melakukan relaksasi untuk membuat otot2 yang tegang menjadi relax.
Selain itu ita juga perlu mengidentifikasi apa yang membuat cemas sehingga kita dapat mengetahui dengan jelas apa yang perlu dilakukan oleh kita dengan tepat. Namun jika hal ini sudah dicoba untuk dilakukan dan tidak dapat mengelola kecemasan dari pa Puji, serta sudah mengganggu beberapa aspek kehidupan atau aktivitas sehari-hari, ada baiknya dikonsultasikan kepada ahlinya, seperti psikolog atau dokter.
Terkait dengan efektivitas obat pun ada baiknya untuk berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter yang saat ini sedang menangani pa Puji agar mendapatkan dosis yang tepat untuk digunakan sehingga dapat efektif dalam mengatasii kecemasan yang dialami oleh pa Puji. Mungkin itu yang dapat saya sampaikan, semoga dapat menjawab pertanyaannya pak
5. Pertanyaan:
Nama : Saepul rohman, Usia : 25, Domisili : Sukabumi. Dok apakah kalau punya rasa cemas berlebihan jadi mengakibatkan bintik putih di tubuh dok , soalnya kmren dari dokter jantung saya di rujuk ke kulit tapii kata dokter kulit harus di rujuk lagi ke psikiater atau psikolog , mohon pencerahan dok. Makasih dok semoga sehat selalu
Jawaban:
Selamat malam mas Saepuloh, saya coba izin menjawab ya terkait dengan pertanyaan yang diberikan.
Dalam reaksi tubuh, ada keterkaitan antara reaksi fisik dan psikologis, bergitupun sebaliknya, reaksi psikologis dapat memengaruhi kondisi fisik. Seperti yang terjadi pada diri mas Saepul. Dari cerita yang disampaikan, mas Saepul sudah dirujuk ke dokter kulit dan dirujuk ke psikiater atau psikolog, saya rasa ada keterkaitannya antara gejala fisik yang terjadi dengan kondisi psikologis mas Saepul saat ini, berdasarkan rujukan yang diberikan.
Saya sarankan untuk mengonsulkan terlebih dahulu kepada dokter kulit dan jika dari dokter kulit sudah ada rujukan, ada baiknya untuk dikonsultasikan kepada psikiater atau psikolog untuk penanganan lebih lanjut yang tepat sesuai dengan gejala yang dirasakan
Mungkin itu saran yang dapat saya sampaikan, semoga membantu dan sehat selalu mas Saepul
6. Pertanyaan:
Nama : Nana, Usia : 30, Domisili : Bandun. Dok saya kan punya anxiety dan panic attack , gimana caranya menangani gejala2nya saat situasi tertentu yang mentriger saya saat anxiety dan panik attack terjadi supaya tetap tenang dan gak sesak napas dan gejala lainnya ?
Dan 1 lagi dok apakah anxiety dan panick attack juga bikin orang sulit tidur malam ? Karena suka kepikiran kalau tiba2 bangun dan sudah dalam kedaan meninggal gimana ? Atau itu hanya overthinking saja ?
Jawaban:
Selamat malam mba Nana, saya izin menjawab terkait dengan pertanyaannya yang diberikan. Kecemasan wajar terjadi pada setiap individu karena hal ini merupakan insting manusia untuk menjalani hidupnya dalam merespons bahaya yang mungkin akan dihadapi, dengan kata lain hal ini adalah defense mechanisme dari manusia untuk mempertahankan hidupnya. Jika tidak dapat terkelolaa, maka akan berkembang menjadi anxiety disorder.
Panic attack sendiri merupakan gangguan dimana keadaan secara tiba2 mengenai pengalaman yang menakutkan atau dirasa meneror yang intens/berlebihan. Anxiety biasanya melibatkan beberapa emosi negatif yang bercampur2, sedangkan panic attack biasanya lebih terfokus, muncul secara tiba2, dan intens.
Terkait dengan panic attack dan anxiety disorder, perlu ada diagnosis yang tepat dari ahlli (psikolog/psikiater) untuk menegakkan diagnosanya. Penanganan yang dapat dilakukan dengan segera secara mandiri dan segera adalah mencoba untuk membuat tubuh menjadi relax, mengatur pernapasan, dan dalam jangka panjang mencoba untuk mengidentifikasi penyebab kemunculan gejala panik tersebut sehingga kita bisa mengantisipasinya ketika situasi tersebut hadir kembali. Selain itu, dibutuhkan juga penanganan yang melibatkan professional ahli (psikolog/psikiater) untuk mengelolanya, biasanya dengan psikoterapi (yang harus dikonsultasikan).
Terkait dengan pertanyaan berikutnya, panic attack maupun anxiety dapat menganggu keseharian kita, termasuk pola tidur karena pemikiran sudah “dibajak” oleh suasana perasaan sehingga terfokus pada suatu hal yang membuat kita menjadi cemas. Jadi, respons kita menjadi overthinking dan gelisah. Mungkin ini yang dapat saya sampaikan mba, semoga dapat menjawab pertanyaannya
7. Pertanyaan:
Nama: Devi, Usia: 23, Domisili: Aceh. Yang sakit anak saya dok menderita pjb dan ada pH juga,saya mau tanya dok anak saya kalau mendengar orang teriak,atau nangis yang histeris gitu anak saya langsung ketakutan dan cemas gitu dok, bagaimana cara mengatasinya dok, dan kalau anak saya lagi cemas berlebihan gitu dok bisa jadi tantrum juga terkadang suka gitu dok. Mohon penjelasannya ya dok. Terimakasih
Jawaban:
Selamat malam mba Devi, maaf sebelumnya mba saya merupakan psikolog klinis dewasa, namun saya akan mencoba untuk menjawab pertanyaannya. Mungkin saya perlu mengetahui terlebih dahulu usia anaknya berapa tahun?
Tantrum biasa terjadi sampai anak berusia 4-5 di mana mereka belum bisa secara lancar mengomunikasikan apa yang dirasakan dan menyampaikan keinginannya. Biasanya anak2 di umur 5 tahun, mereka sudah mulai bisa menyampaikannya secara verbal.
Selain itu, terkait dengan gambaran bisituasi dan perilaku yang dihadapi anak mba Devi, ada beberapa kondisi anak dimana anak bisa saja hypersensitive, lebih sensitif dari yang lain terhadap stimulus-simulus tertentu, misalkan teriakan, cahaya, sentuhan, atau suara yang volumenya keras. Biasanya persoalannya adalah sensori integrasi. Namun saran saya perlu dilakukan observasi dan pemeriksaan lebih lanjut terkait dengan hal ini ke dokter atau psikolog anak agar dapat mengetahui dengan pasti sehingga mendapatkan penanganan yang tepat. Mungkin itu yang dapat saya sampaikan mba, semoga dapat menjawab pertanyaannya, mohon maaf apa bila ada kekurangan
Devi:
Anak saya usia nya 3 tahun dok,anak saya kalau melihat orang berteriak sangat kencang dan menangis histeris gtu anak saya merasa ketakutan dan cemas,bisa jadi dia kadang” dia sampai lemas dok,tapi kalo untuk tantrum jarang sih dok cuma beberapa kali aja.
Psikolog:
ini dapat dikomunikasikan dengan anak, perasaan apa yang muncul, apakah takut karena suara2 keras? atau sebenarnya ada hal lain yang membuatnya takut?
Namun jika hal ini sering terjadi, saya sarankan untuk dilakukan observasi lebih lanjut sehingga dapat mengetahui penyebabnya dan menemukan penanganan yang tepat
8. Pertanyaan:
Nama: Nafi, Usia: 21 tahun, Domisili: Banyumas. Dok kenapa disaat saya sedang merasa cemas rasanya lemas sekali seperti tidak ada energi, apakah ada obat/vitamin buat mengembalikan energi sehingga tidak merasa lemas yang berlebihan? Padahal sudah makan. Kadang juga jantung jadi berdebar kencang saat merasa cemas.
Jawaban:
Terima kasih sebelumnya sudah bertanya kepada saya, saya coba menjawab pertanyaannya. Baik mba Nafi, terlepas dari seberapa nyata atau dibayangkan suatu ancaman, kecemasan adalah respons terhadap pemikiran kita ketika kita mempersepsikan sesuatu yang dihadapi adalah bahaya, bersifat fisik dan psikologis. Ketika kita merasa bahaya, sinyal masuk di dalam otak dan memengaruhi bagian otak yang memengaruhi emosi sehingga memicu pengeluaran beberapa hormon, termasuk adrenalin yang membuat diri kita menjadi siap dalam mengambil tindakan secara cepat. Kita akan lebih waspada mencari apa yang membuat kita bahaya dan bahkan konsentrasi menjadi terganggu. Reaksi fisik yang terjadi, jantung mulai berdegup kencang, tekanan darah meningkat, napas menjadi lebih cepat. Terkadang ada reaksi tubuh lain yang dialami oleh individu, seperti sakit perut, mual, bahkan menjadi lemas. Jadi apa yang dialami oleh mba Nafi saat mengalami kecemasan adalah respons yang wajar dari tubuh dalam menganggapi situasi yang dianggap bahaya.
Saran saya terkait dengan pegggunaan obat atau vitamin yang dikonsumsi, ada baiknya dikonsultasikan ke dokter yang menangani yang lebih mengetahui kondisi fisik dari mba Nafi sebelum mengonsumsinya. Saran dan masukan dari dokter akan lebih tepat terkait dengan suplemen atau obat2an yang dikonsumsi. mungkin itu yang dapat saya sampaikan, semoga dapat menjawab pertanyaannya mba Nafi .
9. Pertanyaan:
Nama: Saniyyah Barkah, Usia: 22, Domisili: Bandung. Dok, apakah benar jika kecemasan akan mempengaruhi heart beat setiap orang ketika cemas itu datang? Apa yang harus dilakukan ketika berdebar tak karuan saat merasa cemas akan sesuatu selain meminum obat?
Jawaban:
Hallo selamat malam mba Saniyyah, saya coba menjawab pertanyaannya ya mba. Seperti yang dijelaskan di atas terkait dengan respons tubuh terhadap rasa cemas yang saya sampaikan atas pertanyaan mba Nafi sebelumnya, memang ketika kita cemas, otomatis tubuh kita akan bereaksi sehingga jantung kita akan menjadi berdegup lebih kencang dan memengaruhi heart beat, tekanan darah, maupun reaksi tubuh lainnya. Jadi memang ada korelasinya antara rasa cemas yang dirasakan dengan perubahan detak jantung
Ketika jantung berdebar tidak karuan, ada baiknya untuk mencoba melepaskan ketegangan otot2 kita, membuat diri menjadi relax, mengatur napas, melakukan relaksasi, kita juga dapat memikirkan/membayangkan hal2 yang menyenangkan untuk menciptakan situasi yang damai dan relax di dalam pikiran, hal itu yang dapat dilakukan secara mandiri dan segera ketika menghadapi rasa cemas. Dukungan/support dari orang lain yang tenang dan tidak mudah panik pun dapat membantu kita untuk membantu dalam menenangkan diri. Mungkin ini yang dapat saya sampaikan mba, semoga dapat menjawab pertanyannya mba Saniyyah.
10. Pertanyaan:
Nama : Nanar, Usia : 34 th, Domisili : Bandung. di tahun ke 4 menjadi caregiver dari anak saya yang pjb saya masih sangat sulit mengendalikan diri ketika menghadapi anak sakit atau ketika waktunya kontrol ke dokter jantung.
misal ketika anak saya sakit saya merasa lemas detak jantung berdebar, menggigil padahal cuaca panas bahkan seringkali sulit untuk tidur. begitu juga ketika harus kontrol setiap bulan. disisi lain saya sangat menunggu waktu untuk tindakan operasi supaya tindakan segera tuntas tapi di sisi lain saya ketakutan ketika membayangkan anak harus mengahadapi kembali ruangan icu beserta alat2 medis yang bunyinya membuat saya takut
saya sudah berusaha untuk berbicara dg diri saya sendiri bahwa semuanya akan baik2 saja, tapi begitu sulit dan menyiksa setiap kali perasaan itu hadir. apakah terlalu berlebihan jika sekian tahun saya menjalani ini dan masih kesulitan mengatasi kecemasan yang saya alami? karena pernah saya mencoba untuk berbagi cerita dengan seseorang terkait perasaan yang saya alami responnya katanya saya terlalu mendramatisir.
Jawaban:
Selamat malam mba Nanar, terima kasih sudah bertanya, saya coba menjawab pertanyaannya ya mba
Saya paham sekali ketika mba Nanar melihat anak yang dicintai mejalani perawatan yang sangat intensif. Wajar juga ketika mba Nanar cemas menghadapi situasi ini karena pada dasarnya mba Nanar sedang menghadapi ketidakpastian, mencemaskan masa depan, terlebih ketika harus menghadapi tindakan operasi untuk anaknya. Ditambah dengan pengalaman sebelumnya ketika menghadapi ruang ICU dan memori2nya sehingga hal ini pun turut memengaruhi pikiran dan perasaan mba Nanar
Kecemasan yang dihadapi menurut saya adalah hal yang wajar karena mba Nanar sudah memiliki pengalaman sebelumnya dan saat ini sedang khawatir terhadap masa yang akan datang mengenai kondisi anak yang mba Nanar cintai.
Adalah hal yang baik pula untuk bercerita kepada orang yang mba Nanar percaya dan membuat mba Nanar nyaman untuk bercerita. Support dari grup/komunitas yang memiliki kondisi yang sama dengan mba Nanar pun dapat dilakukan untuk saling mendukung, selain dukungan pun mba Nanar akan mendapatkan informasi dari pengalaman2 di komunitas tersebut
Jangan lupa untuk mengomunikasikan dan mengonsultasikan kepada dokter yang menangani anak terkait dengan tindakan sebelum dan sesudah operasi maupun menyampaikan kekhawatiran2 mba Nanar sehingga nantinya akan mendapatkan gambaran, setidaknya hal ini dapat membantu mba Nanar untuk mendapatkan data/informasi yang objektif yang dapat membantu mba Nanar untuk mengelola kecemasan yang dihadapi. Semoga membantu mba Nanar
Semoga operasi yang dilakukan berjalan dengan lancar, recovery-nya pun semoga cepat pulih. aamiin
11. Pertanyaan:
Nama: Syarif Thoyibi, Usia: 46 Tahun, Domisili: Ciamis Jabar. Ketika kita cemas, misal takut collapse/ pingsan ketika bepergian jauh baik di jalan atau tujuan, takut collapse/pingsan ketika naik mengendarai motor/mobil. Sebaiknya kita itu gimana? apakah kita lawan rasa takut itu dengan melakukan hal-hal tersebut atau gimana? Terima kasih Bu.
Jawaban:
Selamat malam pa Syarif, saya izin untuk coba menjawab pertanyaannya pak Syarif. Hal pertama yang perlu dilakukan adalah melakukan konsultasi terkait dengan kondisi/keadaan fisik pada dokter yang menangani pak Syarif saat ini agar dapat mengetahui gambaran tentang apa saja yang dapat dilakukan dan tidak dilakukan. Jika semisal secara fisik dapat melakukan kegiatan berpergian jarak jauh, saya rasa dapat dilakukan. Namun sekiranya dari kondisi fisik sedang tidak memungkinkan, saya sarankan untuk tidak dilakukan
Yang mengetahui kondisi fisik pa Sayaarif saat ini menurut saya adalah dokter dan pak Syarif sendiri
Nah, terkait dengan pengelolaan rasa cemas, saya rasa perlu diketahui terlebih dahulu penyebabnya. Dengan mengenali penyebabnya, setidaknya dapat membantu kita untuk bertindak dengan tepat dan menghadapi rasa cemas dengan lebih adaptif dan objektif. Oleh karena itu, penting bagi pak Syarif untuk mengidentifikasi perasaan yang muncul (cemas) dan penyebabnya sehingga dapat mengetahui dengan pasti apa yang dapat dilakukan sehingga adaptif dan tepat dalam melakukannya. semoga dapat menjawab pertanyaannya pak Syarif.
12. Pertanyaan:
Ririn Widyastuti, 33th, Jepara. Saya sering merasakan cemas berlebih saat berbicara di depan orang banyak, jantung berdebar kencang, sesak nafas dan tubuh serasa sempoyongan saat berdiri…apakah itu efek dari obat jantung atau penyakit ASD dan PH yang saya derita?, Bagaimana cara mengurangi rasa cemas dan sempoyongan saat berdiri lama?
Jawaban:
Selamat pagi mba Ririn, saya coba menjawab pertanyaannya. Cemas berlebih saat berbicara di depan orang umum terjadi pada individu lainnya, pada dasarnya setiap orang memiliki reaksi yang berbeda2 ketika menghadapi situasi di mana perlu berbicara depan orang banyak, tergantung dari individunya sendiri. Ketika menghadapi situasi yang dirasa kita tidak nyaman dan membuat cemas, tubuh kita akan bereaksi, diantaranya adalah jantung berdebar, napas menjadi cepat, dan bisa membuat kita lemas. Tetapi apakah ini terkait dengan reaksi/pengaruh obat atau sekedar sensasi umum dari kecemasan, tampaknya hal ini perlu dikonsultasikan dengan yang ahlinya, yaitu dokter yang menangani.
Terkait dengan pengelolaan rasa cemas yang terjadi, kita perlu mengetahui terlebih dahulu penyebabnya. Mba Ririn dapat membuat catatan mengenai kapan reaksi tersebut muncul, pada situasi seperti apa, dan reaksinya apa sehingga kita mendapatkan gambaran dan mengetahui situasi seperti apa dan reaksinya sehingga kita dapat mengantisipasinya ke depan dengan tepat
Relaksasi adalah hal yang paling mudah dan cepat untuk dilakukan, menurunkan ketegangan akibat cemas yang muncul, lakukan relaksasi perapasan dan sambil duduk tegak dapat membantu mba Ririn untuk mengelola cemas dan sepoyongan saat berdiri lama. Semoga dapat menjawab pertanyaannya mba Ririn
13. Pertanyaan:
Siti, 51 th, Semarang. 12 hari lalu saya di rujuk ke psikiatrik oleh dokter jantung yang menangani dan di beri obat fluoxemtine 10. Sekitar 7 hari ini saya merasakan lebih sensitif yakni sering keluar keringat dingin bila sedikit cemas/ sedikit berfikir. Apakah keringat dingin ada pengaruh pemberian obat tersebut ? Terima kasih
Jawaban:
Selamat pagi ibu Siti, saya coba menjawab pertanyaannya. Pada dasarnya, salah satu reaksi kecemasan yang umum adalah keluarnya keringat, namun terkait dengan efek samping mengenai konsumsi obat tersebut, saya sarankan untuk dikonsultasikan kepada dokter psikiater yang menangani ibu Siti saat ini untuk penanganan yang lebih tepat.
14. Pertanyaan:
Sartini, 43 th, Wonogiri. dok saya pjb ASD,,setiap kali bertemu atau berkumpul dengan banyak orang ada rasa tidak nyaman dalam diri saya bahkan rasanya seperti mau pingsan,,dan dada berdebar kencang? itu kenapa dan bagaimana mengatasi nya dok,, terimakasih
Jawaban:
Selamat pagi bu Sartini, terima kasih sudah bertanya, saya coba jawab pertanyaannya ya bu. Langkah pertama adalah perlu diketahui dulu apa yang membuat ibu Sartini merasa tidak nyaman, apakah situasinya? Atau orang-orang yang dihadapi? Atau mungkin khawatir terhadap reaksi orang lain terhadap bu Sartini?
Perasaan khawatir dan cemas merupakan reaksi alami dalam tubuh untuk mempertahankan diri, perlu diketahui juga penyebabnya sehingga kita dapat mengetahuinya dengan tepat. Semoga dapat membantu
15. Pertanyaan:
Nuning, 42 th, Malang. semenjak divonis PJB th 2019 saya lebih sering merasa cemas dan mudah panik. Pdhl sakit ini sudah saya derita dari lahir. Apakah cemas dan panik yang saya alami dapat memperparah kondisi jantung saya? Bagaimana cara mengelola cemas dan panik tersebut agar terkendali, krn sejak divonis PJB saya sangat membatasi diri (olah raga, jalan², bepergian jauh dll) karena saya khawatir kambuh saat beraktifitas…
Jawaban:
Selamat pagi bu Nuning, saya coba jawab pertanyaannya ya bu. Kondisi psikologis kita dapat memengaruhi kodisi fisik, begitu pula sebaliknya. Ketika kita cemas, akan ada sensasi/reaksi tubuh tertentu yang dirasakan oleh kita, salah satunya jantung berdebar. Oleh karena itu penting bagi kita untuk menjaga kesehatan fisik maupun psikis kita.
Beraktivitaslah pada kegiatan2 yang dapat dilakukan, bisa dikonsultasikan dengan dokter yang menangani, tidak perlu olahraga, atau berpergian jauh jika kondisi tidak memungkinkan, bu.
Mengetahui penyebab terjadinya cemas dapat membantu kita bertindak lebih terkontrol. Relaksasi pun dapat dilakukan dengan cara mengatur napas agar tubuh kita dapat lebih relax (tidak tegang). Namun jika sekiranya rasa cemas ini sudah cukup dirasa mengganggu dalam kegiatan atau aktivitas sehari-hari, boleh sekiranya dikonsultasikan lebih lanjut ke psikolog atau dokter yang menangani. Semoga dapat membantu bu
16. Pertanyaan :
Nevky defriyan, 15 th, sidoarjo. kalau misal kondisi sedang kambuh mengalami kecemasan dan suka marah marah apa ada hubungan dengan pH tinggi dan bagaimana cara menangani sikapnya?
Jawaban:
Selamat pagi mba, jika saya coba menjawab pertanyaannya, anak sedang kambuh dan mengalami rasa cemas menurut saya hal tersebut bisa terjadi. Kekambuhan ini dapat membuat rasa tidak nyaman sehingga dapat memunculkan reaksi emosi tertentu, salah satu perilakunya marah. Hal ini perlu disikapi dengan mengajak anaknya berbicara, menenangkan anak terlebih dahulu, bertanya dan berdiskusi dengannya apa yang dirasakan, apa yang membuatnya merasa tidak nyaman, perasaan apa yang muncul, apa yang membuatnya akhirnya marah-marah, dan mengarahkannya untuk mencari solusi bersama terhadap rasa ketidaknyamanannya tersebut. Dengan menjadi support bagi anak dan mendampingi anak untuk melewati hal tersebut cukup membantu, tentunya kita sebagai orang tua pun perlu menyikapinya dengan tenang dan terkendali.
“Kenali diri, kenali rasa cemas dan penyebabnya, supaya kita dapat mengelolanya dengan baik. Kendalikan rasa cemas dan jangan sampai rasa cemas yang mengendalikan diri kita. Semangat para pejuang PH, semoga sehat selalu. Aamiin”_ Rt. Annissa Apsyari, M.Psi., Psikolog