Kuliah Whatsapp adalah program tanya jawab lewat group di aplikasi whatsapp antara anggota YHPI dengan dokter/narasumber ahli lainnya untuk topik-topik terkait Hipertensi Paru yang diadakan secara rutin dan berkala.
Untuk bergabung dalam group whatsapp dan mengikuti kuliah berikutnya, silakan hubungi Admin Pusat YHPI 0811-8986-799
PENGUMUMAN KULWAP YHPI
- Waktu : Jum’at, 15 September 2023
- Pukul : 19.00 – 20.00 WIB
- Narasumber : dr. Rachmi Anasthasia Sitangga, Sp.JP., FIHA
- Tema : Hipertensi Paru pada CTEPH / Emboli
- Moderator : Amida
Untuk melihat materi silahkan KLIK DISINI
1. Pertanyaan:
Nama: Tri, Usia: 43 tahun, Domisili: Bogor, Diagnosa: CTEPH. Saya mendapati beberapa kasus termasuk saya, mengalami PH (Hipertensi Paru) setelah melahirkan. Awalnya diagnosa-nya ASD, setelah MRI dan kateterisasi ternyata CTEPH. Adakah hasil penelitian ttg hubungan CTEPH dengan hamil dan melahirkan ..mengingat saya pernah baca beberapa artikel, salah satu resiko proses bersalin adalah emboli paru. Bisakah hal ini diantisipasi lebih dini supaya tidak terjadi emboli paru dan berbuntut CTEPH ?
Jawaban:
Saya coba menjawab untuk pertanyaan pertama. Pada pasien yang sedang hamil, terjadi akibat perubahan hormonal dan aliran darah sehingga meningkatkan risiko terjadinya emboli paru, terutama bila pasien memiliki faktor risiko terjadinya emboli paru. Terdapat beberapa cara untuk mencegah terjadinya emboli paru pada pasien yang sedang hamil seperti berolahraga secara teratur, tetap terhidrasi, dan menggunakan pressure stocking. Pada pasien-pasien yang memilki faktor risiko emboli paru, baiknya untuk tetap berkonsultasi dengan dokter disaat sebelum, saat kehamilan, dan setelah melahirkan. Namun, pada penderita dengan PH tidak dianjurkan untuk hamil.
2. Pertanyaan:
Nama: dyah, Usia: 38 th, Domisili: madiun, Diagnosa: CTEPH + CVI. PH saya saat evaluasi echo oktober 2022 : 43, sudah dilakukan angiografi paru tahun 2021, lung perfusion dan kateterisasi tahun 2019. saya riwayat SC th 2015 dengan indikasi gemelli dan ibu saya punya riwayat DVT. Terapi sekarang : xarelto 1×20 mg dan sildenafil 3×50 mg. Keluhan saya sekarang batuk darah sudah 2 tahun setiap malam dini hari saat tidur dokter, kalo pas kecapekan tidur siang pun juga batuk darah, sampe saat ini hanya minum obat saja, pertanyaan saya :
- Apakah batuk darah terus menerus tiap hari itu efeknya berbahaya ato tdk dokter?Hb sy cenderung 12-13
- Apakah ada tindakan utk keluhan tsb?
- Apakah CTEPH dan CVI sy ada faktor keturunan dr org tua dokter?
Terima kasih.
Jawaban:
Terimakasih untuk pertanyaannya. Pasien PH mempunyai risiko untuk terjadinya perdarahan dikarenakan adanya cedera pada pembuluh kapiler dikarenakan tingginya tekanan pada pembuluh darah paru, baik pada pasien yang menkonsumi anti koagulan ataupun yang tidak menkonsumsi antikoagulan. Bila masih terdapat keluhan batuk darah dan terdapat penurunan Hb yang signfikan, perlu didiskusikan dengan dokter mengenai terapi dan langkah selanjutnya. Faktor keturunan merupakan salah satu faktor risiko dari CVI, namun untuk CTEPH, faktor keturunan bukan merupakan faktor risiko dari CTEPH
Dyah:
Utk penyebab CTEPH sy apakah dari CVI nya atau dari SC nya dokter? Untuk HB inshaAllah saya tidak turun. berarti dibiarkan saja ato bagaimana dokter
Dokter:
Penyebab utama dari cteph sendiri adalah emboli paru, jadi kemungkinan besar dari embolinya. Untuk batuk berdarah nya, apabila masih terus-terusan terjadi, sebaiknya segera dikonsultasikan kembali dengan dokter jantung nya, untuk evaluasi lebih lanjut
3. Pertanyaan:
Nama: hafni zahara, Usia: 33, Domisili: aceh, Diagnosa: pH paru. Pertanyaannya : suara hilang apa efek dari pH? saya pH paru primer dokter. Apa memang harus minum obat seumur hidup. Dan apa berefek ke ginjal banyak minum obat. Terimakasih atas pertanyaannya.
Jawaban:
Suara serak dapat terjadi pada penderita PH, namun harus diperiksa lebih lanjut untuk mengetahui apakah benar, suara hilang nya akibat dari PH atau ada penyebab lainnya. Pada penderita dengan PH primer, minum obat harus dilakukan seumur hidup untuk mengurangi tekanan di paru-paru. Pada pasien-pasien jantung yang mendapatkan obat-obatan jantung, pemberian obat sendiri harus dilakukan dalam pengawasan dokter.
4. Pertanyaan:
Nama: iissomantri, Usia: 52thn, Domisili:sukabumi, Diagnosa: ph pasca op 3thn yang lalu. Saya mau nanya karena saya setiap ke IGD di sukabumi pasti saya di vonis kena serangan jantung tapi setelah saya cek ke RS Harapan Kita ga ada apa-apa. Pertanyaannya apa nyeri dada sama punggung pegal itu karna PH saya yang memburuk atau karena obat yang terkadang saya lupa minum.
Jawaban:
Baik, terimakasih atas pertanyaannya. Salah satu gejala dari PH adalah nyeri dada yang dapat di akibatkan penekanan arteri pulmoner yang ke arah arteri koroner. Hal ini mungkin bisa terjadi apabila terjadi peningkatan tekanan paru, sehingga obat PH sendiri sebaiknya diminum dengan rutin untuk mengurangi gejala dan mengurangi tekanan paru.
5. Pertanyaan:
Nama: Dwi yana, Usia: 45 thn, Domisili: Cinangka Depok, Diagnosa: CTEPH/Emboli. Malam Dokter, saya terdiagnosa CTEPH dr thn 2020 melalui tindakan Nuklir dan Kateterisasi, Saya sering tiba² jantung berdebar kencang (padahal sebelumnya lagi santai) dan nafas juga tiba² susah, untuk tarik nafas ga mampu Dok. Yang ingin saya tanyakan, kenapa sering seperti ini ? Dan Apa yang harus saya lakukan jika ini terjadi lagi? Jujur saya takut Dok.. mohon penjelasan nya. Terima kasih
Jawaban:
Terimakasih atas pertanyaannya. Gangguan irama jantung dapat terjadi pada penderita PH. Bila terjadi gangguan irama jantung seperti berdebar, perlu segera dikonsultasikan dengan dokter jantung untuk pemeriksaan lebih lanjut dan dilakukan tatalaksana selanjutnya.
6. Pertanyaan:
Nama: Debbie Oktavia, Usia: 51 th, Domisili: Bogor, Diagnosa: ASD Closure.Maaf dok, yang saya mau tnyakan apakah ada Pencegahan dan Makanan yang harus dipantang agar bisa dilakukan oleh pasien dengan kasus Emboli/CTEPH? Terimakasih sebelumnya mbak Admin dan Mbak Dokter…atas kesempatan ini.
Jawaban:
Terimakasih untuk pertanyaannya. Pada penderita Emboli paru/CTEPH yang mendapat obat pengencer darah, makanan yang harus dihindari adalah sayur-sayuran hijau, teh hijau, rumput laut, alkohol, jus cranberry, jus grapefruit. grapefruit disini maksudnya bukan buah anggur, tapi ke jeruk bali. pada pasien PH baiknya dilakukan pengendalian konsumsi garam dan sodium, seperti yang sudah dijelaskan oleh dr Techa pada kulwap yang sebelumnya.
7. Pertanyaan:
Nama: Fatma Mazni Putri, Usia: 43 tahun, Domisili: pekanbaru, Diagnosa: ph karena autoimun skleoderma. Pertanyaan:
- Dalam meminum obat pengencer darah (saya minum lixiana 30mg) yang dianjurkan dokter minum 1×1) boleh kah saya melakukan pencabutan gigi?.
- Terkadang tangan kanan saya ini menghitam, tapi tidak semua, apakah itu dikarenakan pengentalan darah dok? Karena jika saya minum pengencer darah warna kulit saya yang hitam itu juga berubah.
- Dok, bisa kah kita melakukan pengetesan emboli paru tanpa surat dokter?
- Bagaimana pencegahan agar emboli ini jangan terbentuk.
Terimakasih
Jawaban:
Terimakasih atas pertanyaannya. Jika akan dilakukan tindakan pembedahan ataupun pencabutan gigi, obat pengencer darah dihentikan dulu 5 hari sebelum tindakan. Sebaiknya berkonsultasi dahulu dengan dr Jantung apabila akan dilakukan tindakan pencabutan gigi.
Untuk keluhan tangan kanan yang menghitam harus diperiksa lebih lanjut untuk mengetahui penyebabnya.
Tes pemeriksaan emboli paru, harus disertai dengan surat keterangan dari dokter. Pencegahan emboli paru sendiri, dengan menghidari faktor-faktor risiko yang dapat menyebabkan emboli yang sudah dibahas di materi.
8. Pertanyaan:
Nama: ayu, Usia: 30 thn, Domisili: bandung, Diagnosa: asd ph ctph. Di pertama pengobatan ada emboli. Setelah di berikan warfarin pengencer hilang dalam bbrpa bulan. Nah skrg ada nya embolo di jaringan kecil paru. Apakah bisa hilang juga atau akan trs ada?
Jawaban:
Terimakasih atas pertanyaannya. Sampai saat ini belum ada penelitian yang menjelaskan secara pasti berapa lama gumpalan darah akan menghilang pada penderita emboli paru. Namun, pada penderita dengan emboli paru, antikoagulan dapat diberikan selama 3 bulan, lalu akan dievaluasi kembali. Pada penderita yang sudah terdiagnosis dengan CTEPH, maka antikoagulan diberikan seumur hidup.
9. Pertanyaan:
Nama: Nurul, Usia: 48 thn, Domisili: Semarang, Diagnosa: ASD dengann PH, pasca op 30 thn yang lalu. Apakah wajar, jika kadang ada sedikit rembesan darah dlm dinding hidung? Terimakasih.
Jawaban:
Terimakasih atas pertanyaannya. Apakah sebelumnya mba nurul mengkonsumi obat pengencer darah? Jika iya, efek rembesan darah di dinding hidung bisa akibat obat pengencer darah. Apabila masih terus terjadi, saya sarankan untuk konsultasi dengan dokter. Seperti pertanyaan yang sudah ditanyakan sebelumya, bila ada konsumsi obat sildenafil, rembesan darah di hidung atau mimisan dapat diakibatkan oleh sildenafil.