Tips Berpuasa Bagi Pasien Hipertensi Paru

//Tips Berpuasa Bagi Pasien Hipertensi Paru

Tips Berpuasa Bagi Pasien Hipertensi Paru

Oleh : Iin Listyowati

Hipertensi paru / Hipertensi Pulmonal adalah kondisi yang fatal dan serius, yaitu tingginya tekanan darah pada pembuluh darah arteri pulmonalis, sehingga dapat menyebabkan komplikasi gagal jantung.

Menjelang bulan Ramadhan tentunya setiap muslim pasti akan menyambutnya dengan penuh suka cita. Secara umum tidak ada pembatasan atau halangan bagi orang yang sakit terutama pasien Hipertensi Paru untuk berpuasa Ramadhan, apalagi jika kondisinya baik dan stabil.

Namun, bagi pasien hipertensi paru yang tidak kuat menahan sesak yang berkepanjangan dan asupan makanannya sulit, harus menjadi perhatian khusus.

Sumber: Getty Images karya OlgaMiltsova

Selain keistimewaan dari sisi pahala, puasa juga berdampak bagi kesehatan, dan bagi pasien hipertensi paru yang akan berpuasa,  hendaknya mengawalinya dengan niat dan keyakinan bahwa Allah akan menguatkan diri kita meskipun dalam kondisi sakit dan harus meminum obat yang banyak.

Dalam hal ini obat-obatan yang diminum tersebut pastinya akan membawa dampak pada keseharian pasien, terutama obat seperti Furosemide, karena menyebabkan seringnya BAK, maka yang harus diperhatikan pada pasien hipertensi paru selama berpuasa antara lain :

  • Lihat keluhan yang mengarahkan seperti rasa cepat lelah.
  • Bengkak pada kaki/perut (Edema).
  • atau rasa kenyang yang berlebihan.

Hal seperti ini biasanya tidak bisa kita hentikan dengan obat-obat, terutama golongan Furosemide karena akan mengakibatkan efek yang lebih buruk dari biasanya.  Tetapi pada kondisi yang sudah tidak mengalami bengkak, biasanya furosemide bisa kita hentikan sementara terutama pada siang hari selama berpuasa.

Bagaimana tips yang tepat agar kita tetap fit dalam menjalani puasa bagi pasien hipertensi paru?

  • Saat sahur, hindari konsumsi yang manis-manis, tapi usahakan makan makanan yang mengandung banyak serat seperti : biji bijian, seperti granola atau bisa juga havermut yang dikombinasi dengan susu.
  • Untuk jumlah/ konsumsi air pada pasien Hipertensi Paru, berbeda dengan orang pada umumnya, pada kondisi orang yang sakit jantung/ hipertensi paru bisa membagi menjadi 3 waktu. Contoh untuk takaran air yang harus dikonsumsi misalnya sebanyak 1000 cc, maka dibagi menjadi 300-350 cc saat sahur, 300-350 cc saat berbuka dan sisanya ketika selesai shalat tarawih.
  • Saat berbuka puasa, makan makanan yang manis karena makanan manis akan mengembalikan energi dengan lebih cepat. Kecuali pada penderita diabetes harus berhati-hati.
  • Hindari minum dingin saat berbuka, karena minuman dingin menimbulkan rasa cepat kenyang, sehingga konsumsi minum dan makan berikutnya menjadi berkurang, dan cadangan gula akan berefek keesokan hari.
  • Menunda makan besar, menghindari atau menuda makan dalam jumlah porsi besar tidak akan membuat pernafasan menjadi berat dan mudah engab (sesak).

Bagi pasien Hipertensi Paru pada saat puasa dianjurkan untuk berolahraga pada waktu sore hari. Hal ini juga ada beberapa pendapat dari orang luar negeri terutama yang beragama muslim.

Bahwa olahraga pada sore hari lebih bagus untuk mengurangi cadangan gula darah dalam tubuh. Tetapi bagi pasien Hipertensi Paru tidak disarankan untuk olahraga lebih dari 30 menit dan tidak boleh terlalu berat, kita bisa berolahraga yang ringan seperti :

  • Bersepeda, olahraga ini merupakan olahraga ringan yang berfungsi menjaga kesehatan jantung dan paru-paru. Pada olahraga ini sebaiknya kita hindari pada jalan yang menanjak karena akan membuat kita menjadi lebih cepat lelah dan ngos ngosan.
  • Senam disaat berpuasa akan menjaga kesehatan otak, syaraf, terutama paru paru agar pernafasan menjadi lebih stabil dan rileks.
  • Lari lari kecil atau jalan kaki dapat mengontrol detak jantung kita dan pernafasan menjadi lebih baik, kita bisa lakukan pada sore hari selama 30 menit saja sambil mengukur denyut nadi.

Jadi intinya kita harus mempunyai prinsip bahwa kita tidak perlu takut untuk melakukan aktivitas pada saat kita berpuasa dengan catatan kita harus pandai membatasinya, Sebenarnya tidak ada hal yang harus kita takuti bagi pasien Hipertensi Paru perihal aktivitas tersebut selama kita dalam kondisi stabil.

 

Sumber : Live Instagram @hipertensiparu bersama Dr. Siti Elkana Nauli, Sp.JP (K)
By | 2023-03-21T06:33:15+00:00 March 21st, 2023|Artikel|0 Comments

About the Author:

Yayasan
Yayasan Hipertensi Paru Indonesia adalah komunitas pasien, keluarga, dan kalangan medis pemerhati Hipertensi Paru. Silakan klik Daftar Anggota untuk bergabung dalam komuniitas dan klik IndoPHfamily untuk bergabung di forum utama pasien di Facebook
Open chat