Oleh: Puji Rahayu
~Sesak Nafas Dan Kelelahan Ini Sering Saya Rasakan~
Assalamualaikum warahmatullaahi wabarakatuh.
Selamat malam teman-teman seperjuangan. Semoga dalam keadaan sehat & stabil ya. Hallo, perkenalkan saya Puji Rahayu, usia 43 th. Saya seorang guru SMK berasal dari Kota Tegal, Saya ingin berbagi pengalaman hidup saya sebagai pejuang PH.
Disini saya mau bercerita mengenai kisah hidup saya sebagai pejuang PH yang penuh dengan warna. Sebelum terdiagnosa, saya hidup normal seperti yang lain. Berawal dari saya mengandung sampai melahirkan anak yang kedua tensi saya selalu tinggi yaitu 150/90. Karena ketidaktahuan dan kebodohan saya merasa hal ini tidak berbahaya. Namun, saya merasakan gejala yang tidak biasa pada tahun 2020, seperti kelelahan, keleyengan, dan sesak nafas.
Gejala ini saya rasakan saat jalan jauh/terburu-buru, apalagi kalau jalan di tanjakan atau naik tangga kalau tidak istirahat terlebih dulu atau harus pakai jeda, rasanya hampir pingsan kalau dipaksa. Jantung berdebar kencang sekali. Sesak nafas dan kelelahan ini sering saya rasakan sampai malam, akhirnya tidur saya sangat terganggu, karena sesak bangun terus dan tidak bisa berbaring saat tidur, harus duduk. Saat itu saya tidak terlalu memperhatikan alarm tubuh saya. Saya pikir ini hanya asma karena dari keturunan ibu saya juga asma.
Selama kurang lebih 3 tahunan saya bolak-balik periksa ke dokter faskes pertama saya, saat itu dokter juga mendiagnosanya hanya sesak nafas dan hipertensi biasa jadi obat yang diresepkan obat asma dan obat penurun tensi. Sebenarnya saat saya mengkonsumsi obat asma yaitu salbutamol efeknya jantung saya berdebar tambah kencang akhirnya saya Kembali ke dokter dan dokter tidak meresepkan obat salbutamol lagi.
Tepat akhir bulan Agustus 2024 ketika saya sedang mengikuti upacara hari senin, saya hampir pingsan karena sangat kelelahan jalan sedikit langsung jatuh. Akhirnya suami saya membawa saya ke klinik dalam, dan diperiksa oleh dokter spesialis dalam, disitulah saya didiagnosa kemungkinan besar saya menderita jantung. Untuk memastikan penyebab sakit jantung karena apa, saya disuruh untuk cek Lab, barangkali dari hormon tiroid atau karena hipertensi saya.
Setelah itu saya periksa lab, ternyata hasil lab untuk hormon tiroid saya aman. Dokter memberikan rujukan lagi untuk ronsen jantung. Saya pun melaksanakan apa yang disampaikan oleh dokter. Dan setelah rongsen hasilnya adalah jantung saya bengkak. Saya diberi rujukan untuk segera periksa ke dokter spesialis jantung. Akhirnya saya memeriksakan diri ke RS. Kardinah dan kemudian dilakukan pemeriksaaan echo, ternyata tekanan paru saya tinggi sekitar 78mmHg.
Demikian kisah saya sebagai pejuang PH. Harus minum obat rutin sampai detik ini, punya keterbatasan fisik,. Tetapi hal tersebut tidak menyurutkan langkah saya untuk menghadapi kehidupan di dunia ini. Sebagai hamba Allah kita telah ditetapkan garis takdir sejak masih dalam kandungan, yang sekarang kita bisa lakukan adalah ikhtiar sekuat tenaga untuk menjalankan hidup dengan baik, tetap bermanfaat bagi sesama dan terus melangitkan doa. Jangan patah semangat, jangan tanya kenapa, tapi apa yang bisa kita perbuat/lakukan untuk menjalani hidup ini dengan baik. Mungkin menjalani hidup dengan kondisi PH ini memang sulit tapi yakinlah kita bisa melaluinya. Selalu bersyukur dan bahagia yaaa…
Untuk teman-teman yang sedang berjuang, terutama untuk yang baru terdiagnosa, tetap semangat ya, jangan menyerah dari rahmat Allah! Kita tidak sendirian, kita semua bersama-sama dalam perjuangan ini. Ingatlah, Allah tidak akan menguji seorang hamba di luar batas kemampuannya. Libatkan Allah dalam setiap doa dan langkah kita, karena dengan pertolongan-Nya, insyaAllah kita bisa melewati semua ini!
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
