Advokasi Sildenafil bersama Prof. Dr. Iwan Dwiprahasto, M.Med, Sc.Ph.D
Bertepatan dengan kunjungan Indriani Ginoto ke Jogjakarta dalam rangka wisuda doctoral Dr. Lucia Kris Dinarti, atas anugerah Tuhan, tim YHPI mendapatkan kesempatan audiensi dengan Prof. Dr. Iwan Dwiprahasto, M.Med, Sc.Ph.D, Ketua Formularium Nasional BPJS.
Tim YHPI yang diwakili oleh Dr. Lucia Kris Dinarti, SpJP, Dr. Budi Anggoro, SpJP, Indriani Ginoto, Siany Stefany dan Andi Higiyanto diterima Prof. Iwan di kantor beliau di fakultas kedokteran UGM Jogjakarta pada tanggal 03 Maret 2017.
Tim YHPI berbagi cerita mengenai kondisi pasien Hipertensi Paru di Indonesia yang memiliki opsi jenis obat sangat minim dan angka harapan hidup sangat rendah, dimana salah satunya adalah fakta bahwa pengurus YHPI meninggal dunia karena Hipertensi paru sebanyak 3 orang hanya dalam 1 tahun pertama YHPI berdiri.
Hal yang sama terjadi pada anggota/pasien YHPI lainnya, kami seperti “berkejaran” dengan waktu, karena sulit menemukan pasien baru yang terdiagnosa, tetapi yang “pergi” meninggal dunia sangat banyak.
Harga obat Hipertensi Paru yang tidak terjangkau memperburuk kondisi dan situasi yang ada.
Dengan kondisi seperti diatas, maka tim YHPI kembali menegaskan urgensi Sildenafil untuk indikasi Hipertensi Paru dapat segera dibantu untuk disetujui masuk Formularium Nasional BPJS agar dapat dicover secara nasional.
Prof Iwan sangat memahami kondisi yang ada dan bersedia membantu semaksimal mungkin proses pembahasan yang berlangsung untuk persetujuan Sildenafil masuk Formularium Nasional BPJS.
Tim YHPI sangat berterima kasih atas kesempatan, waktu dan kepedulian yang diberikan oleh Prof Iwan kepada tim YHPI dan seluruh pasien Hipertensi Paru di Indonesia, semoga proses persetujuan dapat dilancarkan kedepannya dan tidak lama lagi pasien Hipertensi Paru dapat memiliki opsi jenis obat Hipertensi Paru yang lebih baik, amin.
