Terapi Oksigen Pada Pasien Hipertensi Paru
Hipertensi paru mempengaruhi efisiensi jantung. Adanya peningkatan tekanan di arteri pulmonalis menyebabkan sisi kanan jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah melalui paru-paru. Saat kita bernapas, tubuh menghirup udara melalui mulut atau hidung. Udara mengandung 80% nitrogen dan 20% oksigen.
Darah mengambil oksigen saat bersirkulasi melalui paru-paru dan kembali ke sisi kiri jantung. Sisi kiri jantung kemudian memompa darah beroksigen ke seluruh organ dalam tubuh. Paru-paru menyaring oksigen dari udara ini, kemudian mengirimkan oksigen melalui pembuluh darah ke organ, jaringan, dan sel.
Namun, ketika tubuh mengalami masalah di bagian paru-paru, maka kadar oksigen tidak cukup mencapai sel-sel untuk menjaga tubuh dan organ-organ berfungsi sebagaimana mestinya. Sehingga menyebabkan ventrikel kanan menjadi lemah karena terus bekerja keras memompa melawan peningkatan tekanan. Ventrikel kanan yang melemah ini pula menyebabkan lebih sedikit darah yang dipompa melalui paru-paru untuk mengambil oksigen, dan pada akhirnya lebih sedikit oksigen yang dikirim ke organ-organ di seluruh tubuh.
Foto pasien hipertensi paru kekurangan oksigen
Kadar oksigen darah rendah (hipoksemia) dapat menyebabkan kerusakan organ dan kegagalan organ. Kekurangan oksigen bisa mengancam nyawa. Mengapa demikian? Karena jantung dan paru-paru pada pasien hipertensi paru bekerja lebih berat untuk mendapatkan oksigen yang dibutuhkan tubuh. Hal ini menyebabkan munculnya gejala kelelahan dan sesak napas.
Pasien yang kadar oksigennya rendah mengalami gejala, yaitu:
- Sesak napas
- Warna kebiruan pada kulit, bibir dan kuku
- Kelelahan yang luar biasa
- Sakit kepala parah
- Batuk atau mengi
- Denyut nadi dan detak jantung cepat
- Kebingungan
Tingkat oksigen yang sehat (saturasi oksigen) adalah 95% atau lebih tinggi. Penyedia layanan kesehatan menggunakan beberapa tes untuk mengukur kadar oksigen dalam tubuh, yakni sebagai berikut:
- Oksimeter denyut: Perangkat kecil ini dipasang tanpa rasa sakit di jari tangan, kaki, atau daun telinga Anda. Sensor di perangkat mengirimkan sinar cahaya melalui kulit untuk mengukur kadar oksigen di kapiler (pembuluh darah kecil). Banyak penyedia layanan kesehatan yang secara rutin melakukan tes ini pada setiap janji temu. Pulse oximeter (pulse ox) dapat dibeli di toko obat untuk digunakan di rumah.
- Tes gas darah arteri: Tes ini menggunakan sampel darah dari arteri untuk mengukur kadar oksigen dan karbon dioksida dalam darah. Tes ini merupakan metode paling akurat untuk menentukan fungsi paru-paru.
- Tes fungsi paru-paru: Tes fungsi paru seperti spirometri mengukur seberapa baik organ pernapasan menghirup dan menghembuskan udara. Beberapa tes juga mengukur kemampuan paru-paru untuk mengirimkan oksigen ke sel-sel tubuh.
Penyedia layanan kesehatan juga meresepkan terapi oksigen ketika kadar oksigen turun di bawah 88%. Terapi oksigen ini dapat meningkatkan jumlah oksigen dalam darah, sehingga dapat mengurangi gejala sesak napas. Selain meningkatkan jumlah oksigen dalam darah, oksigen mempunyai manfaat tambahan yaitu sebagai vasodilator, yaitu membantu mengendurkan arteri di paru-paru dan diharapkan dapat menurunkan tekanan di arteri pulmonalis. Sehingga terapi oksigen dapat menjadi tambahan penting dalam pengobatan hipertensi paru.