Skleroderma dan Kaitannya Dengan Hipertensi Paru

//Skleroderma dan Kaitannya Dengan Hipertensi Paru

Skleroderma dan Kaitannya Dengan Hipertensi Paru

Skleroderma dan Kaitannya Dengan Hipertensi Paru

Oleh : Islamiyah

 

Skleroderma merupakan salah satu dari penyakit yang bisa dikatakan langka. Skleroderma juga merupakan salah satu penyakit autoimun. Penyakit autoimun merupakan penyakit yang menyerang sistem imun seseorang.

Sistem imun tubuh seseorang dengan penyakit skleroderma akan berbalik mengganggu jaringan-jaringan yang ada di dalam tubuh seseorang itu sendiri. Hal tersebut kontras dengan keadaan orang normal dimana sistem imun justru akan melindungi tubuh dari adanya infeksi bakteri dan virus.

Skleroderma ini menyebabkan adanya pengerasan serta pengencangan kulit dan jaringan penghubung. Penyakit skleroderma ini terbagi menjadi dua kelompok utama yaitu sklerosis sistemik dan sklerosis lokal.

Pada beberapa orang, kondisi penderita penyakit skleroderma hanya mempengaruhi kulit dan jaringan penghubung saja. Akan tetapi, pada beberapa orang, kondisi penderita skleroderma juga dapat berpengaruh terhadap struktur dan jaringan selain kulit, contohnya seperti pada organ tubuh dalam, saluran pencernaan, dan  pembuluh darah.

Sumber: Foto karya Nicoolay dari Getty Images Signature

Penyakit skleroderma ini memiliki tingkat kondisi keparahan yang berbeda-beda pada setiap penderitanya. Pada sejumlah penderita skleroderma ini merasakan gejala-gejala yang cukup ringan, namun banyak penderita penyakit ini mengeluhkan gejala-gejala yang cukup parah juga.

Kondisi Hipertensi Paru juga bisa terjadi pada penderita penyakit skleroderma. Dikutip dari laman University of Michigan Health, hipertensi paru terjadi pada hingga 40% pasien skleroderma.

Hipertensi paru adalah suatu kondisi langka dan serius dimana terjadi tekanan darah tinggi di pembuluh darah paru, yang menghubungkan paru ke jantung, dengan gejala mudah sesak nafas, mudah lelah, pusing, dan sebagainya. Hipertensi paru ini merupakan penyakit kronis yang memerlukan penyesuaian gaya hidup dari pasien dan pengobatan sesegera mungkin setelah diagnosa agar tidak sampai berakibat fatal.

Dilansir dari laman Dokter Rematik Autoimun, ada beberapa tes yang dilakukan Rheumatologis untuk deteksi kelainan paru pada skleroderma. Untuk diagnosis hipertensi paru dapat dilakukan ekokardiografi (USG jantung), pemeriksaan biomarker (darah), dan katerisasi jantung kanan.

Pada laman Dokter Rematik Autoimun juga menerangkan bahwa, “Pada penyandang skleroderma merupakan suatu keharusan untuk melakukan pemeriksaan rutin jantung dan paru, paling tidak setahun sekali”.

Dengan dilakukan pemeriksaan rutin ini harapan nya bisa mendeteksi hipertensi paru lebih dini pada penderita penyakit skleroderma. Sehingga penanganan seorang penderita skleroderma dengan komplikasi hipertensi paru ini dapat lebih mudah.

Apakah anda penderita skleroderma dan hipertensi paru? Berobatlah secara rutin dan terapkan gaya hidup sehat.

 

Sumber :
https://dokterrematikautoimun.com/2018/06/18/problem-paru-pada-skleroderma-bagian-2/
https://www-ncbi-nlm-nih-gov.translate.goog/pmc/articles/PMC8161029/?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc
https://www-uofmhealth-org.translate.goog/conditions-treatments/rheumatology/pulmonary-hypertension-scleroderma?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc
By | 2023-07-04T10:43:51+00:00 July 4th, 2023|Artikel|0 Comments

About the Author:

Yayasan
Yayasan Hipertensi Paru Indonesia adalah komunitas pasien, keluarga, dan kalangan medis pemerhati Hipertensi Paru. Silakan klik Daftar Anggota untuk bergabung dalam komuniitas dan klik IndoPHfamily untuk bergabung di forum utama pasien di Facebook
Open chat