Oleh: Wina
~ Jalani Hidup Sebaik Mungkin ~
Assalamualaikum wr. wb. Selamat malam teman-teman. Perkenalkan nama saya Wina, usia 33 tahun, domisili Brebes Jawa Tengah. Awal cerita saya ketahuan sakit saat sedang bekerja menjadi TKW di Taiwan tahun 2019. Baru 4 bulan kerja, saya jatuh sakit ketika mau antar pasien yang saya rawat.
Saat itu, tiba-tiba saya jatuh pingsan ketika menemani pasien yang saya rawat periksa di dokter. Saya dilarikan ke IGD di rumah sakit tempat di mana saya bekerja mengantar pasien yang saya rawat itu.
Awal pemeriksaan, kata dokter hanya kelelahan, dan saya pun dipindah ke ruang tunggu, saat menunggu bos jemput, tiba-tiba saya menggigil dan orang di sebelah saya ada yang memberi tahu dokter, akhirnya dokter memberi suntikan obat, setelah itu saya menjalani pemeriksaan CT Scan.
Hasil CT Scan menyatakan bahwa saya menderita penyakit jantung dan dokter menyarankan untuk operasi. Tetapi karena tidak ada biaya, saya pun pulang ke Indonesia. Sesampainya di Indonesia, saya melanjutkan pemeriksaaan di dokter jantung dan sampai sekarang belum operasi karena tekanan hipertensi paru masih tinggi.
Jujur, ketika awal-awal terdiagnosa hipertensi paru, kehidupan saya berubah drastis. Mulai dari kemampuan fisik dan kondisi fisik, tapi saya berusaha melawan sakit itu, hingga tetap berusaha melamar pekerjaan ke pabrik garmen, 1 sampai 2 kali saya diizinkan ke dokter hanya dalam waktu setengah hari selebihnya dimarahi kalau izin kontrol.
Akhirnya saya ngedrop sampai masuk IGD, setelah kejadian IGD, saya masuk kerja hanya beberapa bulan saja. Akhirnya saya putuskan untuk resign. Dan saya mulai fokus untuk pengobatan. Alhamdulillah saya menemukan pekerjaan sendiri, buka warung kecil-kecilan, saya jual makanan anak-anak.
Saya merasa kondisi saya lebih stabil. Saya menambahkan barang jualan saya seperti tahu, tempe dan ayam ungkepan untuk di goreng/dibakar.
Saat ini saya sedang menunggu surat cinta dari dokter Aditya Agita Sembiring dari RS Harapan Kita Jakarta untuk mendapat jadwal tindakan kateterisasi. Saya isi waktu dengan berjualan dan juga untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Sekian cerita dari saya. Dalam kondisi bagaimanapun, jika kita tetap bertahan dan berusaha menjalaninya dengan sebaik-baiknya, pasti ada kekuatan untuk bisa menghadapinya. Tetap jalani hari dengan melakukan aktivitas yang bermanfaat semampunya, dan untuk bagaimana kedepannya, kita serahkan pada Allah saja. Terima kasih sudah mau membaca kisah saya.