Oleh : Chosi
~ Berbaik Sangka Jalani Garis TakdirNya ~
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh..
Halo.. perkenalkan aku Chosi, umur 37th, tempat tinggal saat ini di Bekasi, Jawa Barat. Aku tumbuh besar normal seperti anak2 pada umumnya, cuma emang termasuk kurus yang gak bisa gemuk dari kecil.
Tanda-tanda ada kelainan jantung sebenarnya sudah ada dari SMP seperti sering pingsan, sering mimisan, dll. Sampai sekitar umur 20th baru ketauan kalau ada penyakit jantung bawaan, tapi waktu itu hanya ASD saja belum ada PH (Hipertensi Paru).
Karena ketidaktahuanku akan apa itu ASD dan merasa nggak sakit kondisi normal seperti remaja lainya, aku gak pernah melakukan pemeriksaan medis lebih lanjut.
Sampai tahun 2015 setelah bergabung dengan YHPI barulah aku memberanikan diri untuk menemui dokter jantung, itu juga atas saran dari anggota YHPI yang lama..(mau mention orangnya tapi sudah berpulang)
Awal periksa ke RS Sardjito Yogyakarta dengan dr. Kris disitu dokter kaget dengan kondisi PH ku yang sudah sangat tinggi, kata dokter kalau kondisi kayak gitu udah gak bisa dikoreksi lagi jadi hanya bisa terapi obat saja.
Udah nggak karuan rasanya saat itu, pokoknya pulang-pulang pengen nulis wasiat aja bawaanya (kayak mau mati besok). Tapi Alhamdulillah banyak sharing dengan anggota YHPI, semakin dikuatkan, semakin bisa menerima, meskipun butuh waktu buat menerima kondisi tapi akhirnya bisa berdamai.
Pertama cateterisasi nilai PARI di angka 17 itu tahun 2016, kemudian karena rumah di Bekasi, aku pindah kontrol ke RS Harapan Kita Jakarta. Di situ hampir setiap tahun melakukan kateterisasi hasilnya belum pernah mencapai target untuk maju ke meja operasi. Total dari 2016 sampai sekarang sudah 4 kali kateterisasi.
Saat ini aku kontrol dengan dr. Hari Sakti di RS Universitas Indonesia. Sekarang tvg saya selalu di atas 100mmhg, dan saturasi harian sekitar 89-92. Alhamdulillah kondisi stabil dengan obat-obatan yang saya konsumsi rutin yaitu sildenafil, beraprost dan ambrisentan.
Untuk saat ini, saya tidak berharap banyak untuk bisa dilakukan koreksi, hanya berharap stabil terus, dan bisa melakukan aktivitas seperti biasa walaupun dengan keterbatasan.
Bertahun-tahun hidup dengan PH banyak pelajaran hidup yang menjadikan aku lebih baik lagi, lebih bisa bersyukur walaupun untuk hal-hal kecil dan sederhana. Bagaimanapun kondisi yang Tuhan takdirkan untuk kita semoga tidak menjadikan kita berburuk sangka dengan ketetapan dan garis takdirNya..
Tetap semangat, gak boleh kalah sama penyakit, tetap bisa bersyukur, tetap berprasangka baik, itu lebih baik daripada kita terus meratapi nasib. Demikian sedikit ceritaku selama hidup bersama PH, terimakasih sudah menyimak, semoga kalian selalu dalam lindungan Allah SWT… kalian semua hebaaaat